sumedangekspres – Video perundungan atau bullying yang dilakukan kepada pelajar SMP di Belitung viral di media sosial (Medsos), pada Minggu 31 Juli 20222.
Tayangan video pendek berdurasi 26 detik tersebut diperlihatkan perundungan kepada pelajar SMP berbaju cream yang sedang duduk di atas sepeda motor.
Terlihat juga 3 anak perempuan berumur sebaya mengelilingi remaja putri berhijab hitam tersebut. Dari dialek percakapan terdengar menggunakan logat bahasa khas Belitung, Negeri Laskar Pelangi.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Kembali Naik, Nadiem Beri Restu Sekolah Stop Belajar Tatap MukaDitemukan Pesta Narkoba jenis Sabu Anggota DPRD Kabupaten Purwakarta Ditangkap Kepolisian
Sambil menangis ABG tersebut dibully dengan kata-kata kasar oleh 2 remaja putri yang juga menggunakan hijab.
Tidak hanya dicaci maki dengan kata-kata kotor, ABG juga terlihat ditampar berkali-kali oleh kedua remaja putri tersebut.
Tidak ada ampun, meski sudah meminta maaf sembari menangis, remaja tersebut terus ditampar sambil dicaci maki dengan bahasa kotor khas Belitung.
Hingga kini belum diketahui secara pasti lokasi dan kapan terjadi tindakan perundungan tersebut. Apakah terjadi di Kabupaten Belitung atau Beltim, masih jadi tanda tanya.
Namun berdasarkan penelusuran plat nomor polisi BN 57xx GU, sepeda motor yang dipakai korban perundungan berasal dari Kabupaten Beltim.
Sepeda motor matic warna ungu hitam itu, milik seseorang yang beralamat di Desa Renggiang, Kecamatan Simpang Renggiang.
Hingga Minggu (31/7) siang, video perundungan atau bentuk kekerasan terhadap anak itu sudah banjir komentar dan jadi perbincangan hangat masyarakat Belitung.
Baca Juga:Pacar Brigadir Joshua Membatalkan Meminta Perlindungan dari LPSK, Syaratnya BeratBharada Eliezer Disebutkan Mempunyai Ilmu Lembu Sekilan, Lie Detector Bisa tidak Mempan
Tindakan perundungan tersebut membuat para netizen geram dan marah besar. Tidak hanya cukup dengan kata maaf, pelaku diminta untuk ditindak tegas.
Kemudian, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan juga harus segera bersikap dan mengambil tindakan tegas. Jangan sampai tindak bullying pelajar terulang di kemudian hari.
Menanggapi video bullying kadung viral, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Soebagyo masih belum bisa berkomentar banyak.
Pasalnya hingga saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) masih mencari kebenaran mengenai masalah video itu apakah terjadi di Belitung.
“Kita masih mengecek video tersebut. Apakah benar itu pelajar di Belitung atau bukan,” ujar pria yang akrab disapa Bagio kepada Belitong Ekspres, Minggu (31/7).