sumedang, KOTA – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus diterapkan di setiap sekolah untuk tahun ajaran 2022- 2023.
Sesuai hasil dari evaluasi dan pengamatan dari pengawas, termasuk dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, maka untuk SMPN 6 Sumedang ditetapkan menerapkan sistem Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar.
Seperti disampaikan Kepala Sekolah SMPN 6 Sumedang Jatnika Pria Utama MPd kepada Sumeks, Kamis (4/8).
Baca Juga:Home Industri Perlu Rangsangan PemerintahPinton Angon Batik Fashion Week Purwakarta
“Pada dasarnya, dari tiga level Kurikulum Merdeka itu kan dari level tertinggi itu sudah ditetapkan satu Kabupaten ada 10 sekolah SMP,” jelasnya.
Sisanya, kata dia, 113 sekolah SMP diberi dua pilihan, yaitu kurikulum dengan metode Mandiri Berubah dan metode Mandiri Belajar. Perbedaannya kalau metode Mandiri Belajar itu masih menggunakan kurikulum tahun 2013, hanya dalam pelaksanaan pembelajaran sudah menggunakan metode Merdeka belajar dan Merdeka mengajar.
“Kebetulan SMPN 6 dari hasil evaluasi dan pengamatan dari pengawas, termasuk Dinas Pendidikan, ditetapkan untuk mengikuti Kurikulum Merdeka Mandiri belajar. Artinya, masih menggunakan kurikulum tahun 2013 tapi proses pembelajarannya menggunakan metode Merdeka belajar dan itu baru diterapkan di kelas 7. Dan, untuk penerapannya di semua sekolah SMP itu sama,” katanya.
Pihaknya, lanjut Jatnika, sudah memulai itu karena inti dari kegiatan Merdeka belajar itu sekarang ada penambahan project. Di SMPN 6 Sumedang sendiri sudah membentuk tim Project khusus untuk kelas 7.
“Mungkin tahun depan ditambah dengan kelas 8 karena yang kelas 7 tahun depan naik ke kelas 8. Jadi tahun berikutnya nanti bisa semua kelas,” katanya.
Jatnika menjelaskan, pada intinya SMPN 6 Sumedang juga sudah mengikuti Implementasi Kurikulum merdeka dan sudah mulai diterapkan di kelas 7.
Jatnika berharap dengan diterapkannya kurikulum tersebut, SMPN 6 Sumedang tidak ketinggalan dengan sekolah yang lain.
Baca Juga:Plt. Bupati Bogor Ikuti Rapat Paripurna Bahas Tiga AgendaDidukung BRI, Usaha Dawet Kemayu Bangkit Dari Keterpurukan
“Karena, ini memang suatu terobosan baru yang harus dilaksanakan oleh semua. Harapannya kami bisa mengejar ketertinggalan supaya nantinya bisa sejajar dengan sekolah lain, bisa sama-sama melaksanakan Kurikulum Merdeka,” katanya.
Disinggung masalah pencapaian target Penerimaan Peserta didik Baru (PPDB ) tahun 2022, menurut Jatnika untuk tahun sekarang SMP 6 Sumedang targetnya sudah terpenuhi.
“Kemarin kami melepas lulusan 7 rombel, sekarang yang masuk 7 rombel lagi. Hanya ada sedikit penurunan jumlah siswanya, kemarin melepas 217 orang siswa sekarang yang masuk 215 orang siswa,” tutupnya. (ahm)