sumedang, CIMANGGUNG – Meski pemilihan legislatif masih terbilang lama, namun sejumlah tokoh di Kecamatan Cimanggung sudah terbuka mengutarakan niat untuk maju bertarung berebut kursi di DPRD Sumedang.
Seperti dikatakan anggota Komisi 1 DPRD Sumedang Dr H Dudi Supardi kepada Sumeks, Selasa (9/8).
Menurutnya, dalam reses masa persidangan III saat ini Partai Amanat Nasional (PAN) mencari tokoh populer untuk dijadikan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang berpeluang diusung pada Pileg 2024.
Baca Juga:Puluhan Anak Yatim dan Yatim Piatu Terima SantunanSultan Motor, Berikan Kemudahan Bagi Masyarakat
Dikatakan, pihaknya mencoba berkomunikasi dengan konstituen yang bukan berarti harus memilih dirinya.
Dalam acara reses tersebut, antusias masyarakat cukup besar. Dia pun berharap bisa terjadi komunikasi yang baik sehingga tidak ada sekat-sekat untuk menyampaikan usulan kepada wakil rakyat.
Jelang tahun politik 2024 saat ini, PAN sudah membuka pendaftaran Bacaleg di semua tingkatan, mulai kabupaten hingga pusat. Untuk Kabupaten Sumedang, terutama dapil 5 Jatinangor dan Cimanggung ada kekosongan.
Dudi mengaku, dirinya diperintahkan untuk naik, tidak lagi di Kabupaten Sumedang, tetapi naik jadi caleg tingkat Propinsi Jawa Barat.
“Jadi kursi untuk kabupaten ada kekosongan, sehingga ada kesempatan baik dari para kader PAN di Kabupaten Sumedang ini,” ucapnya.
Sebenarnya, kata Dudi, PAN ini sudah kelebihan kuota khususnya di dapil 5 ini. Tentunya, ada penilaian sisi baik karena ada sebagian masyarakat yang berbondong-bondong pindah partai masuk PAN.
Menurutnya, tidak ada kriteria khusus jika ingin masuk PAN, yang jelas kader punya jaringan di masyarakat. Kemudian, aktifitas positif kader di masyarakat itu sendiri, namanya investasi sosial. Sehingga, akan dikenal masyarakat. Nantinya punya peluang untuk menang jika mencalonkan diri di legislatif. Jadi kader PAN bisa mendapat peluang menang jika mencalonkan diri di legislatif dan gratis.
Baca Juga:Banyak Perajin, Bakom Jadi Sentra OpakHari Remaja Internasional, Latih Berorganisasi
Ia menuturkan, orang itu menilai bukan karena partai, tetapi karena pigur. Jadi Partai itu hanya sebuah kendaraan saja, tetapi ketika melihat pigurnya tentunya orang akan tertarik.
“Saya yakin yang memilih saya saat itu bukan karena partai, tetapi tertarik karena pigurnya. Bagi masyarakat, pilih calon wakil rakyat yang bisa memperjuangkan aspirasi yang menjadi harapan masyarakat,” paparnya. (kos)