sumedang, RANCAKALONG – Upacara Adat Ngalaksa merupakan upacara adat yang terus dilaksanakan turun temurun. Hingga saat ini, tradisi tersebut masih terus dilaksanakan oleh masyarakat Rancakalong.
Ngalaksa sendiri merupakan wujud ungkapan kepercayaan lokal masyarakat terhadap Nyi Pohaci Sanghyang Sri dan Karuhun (ruh-ruh nenek moyang) yang telah tiada. Nyi Pohaci sendiri adalah nama lain dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai Dewi Kesuburan.
Upacara adat ngalaksa sendiri telah dilakukan dari sejak abad 16. Hal tersebut dijelaskan Sesepuh Adat Abah Yeyet.
Baca Juga:Tingkatkan Perlindungan PMI, Airlangga: Pemerintah Optimalkan Program Government to GovernmentBumdes Citali Kemalingan, Kerugian Puluhan Juta
“Ini sebagai tanda syukur dan menyambut padi. Padi disini dulunya dari Mataram hingga akhirnya diolah di sini dan dilestarikan sejak abad ke -16,” ucap Bah Yeyet
Ngalaksa sendiri memiliki arti membuat makanan Laksa. Laksa merupakan makanan rurukan atau pemangku adat. Laksa adalah sejenis makanan dengan bahan dasar tepung beras yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi makanan seperti lontong yang dibungkus dengan daun congkok.
Laksa tersebut direbus dengan daun combrang dengan jumlah ribuan atau sebanyak tepung yang telah dipersiapkan. Masyarakat percaya bahwa jumlah yang didapat pada saat itu memberi gambaran akan keberhasilan panen berikutnya.
“Upacara adat sendiri dilaksanakan selama tujuh hari kedelan, banyak prosesi yang harus dilalui,” tambah Bah Yeyet. (kga)