sumedang, KOTA – Harga telur ayam yang naik menjadi perbincangan masyarakat. Mereka merasa gelisah akibat kenaikan dari harga telur tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disperindag Kabupaten Sumedang Hari Tri Santosa pun angkat bicara.
Menurutnya, harga telur ayam naik diakibatkan dari harga pakan ayam yang naik.
Baca Juga:Lomba Mewarnai Plaza Asia Sumedang dan Morinaga Chil*Go! Mengajak Anak Untuk BerkreasiKurang PJU, Jalan Bahayakan Pengendara
“Karena harga pakan naik, jadi ada beberapa peternak yang mengurangi populasi ayam petelurnya,” ujar Hari kepada Sumeks, Kamis (25/8).
Dikatakan, banyak para peternak yang mencoba mengurangi populasi ayam petelur dikarenakan adanya kenaikan harga pakan ayam. Sehingga, membuat para peternak ayam telur turut menaikan harga telur ayamnyam
“Karena mungkin memang sama-sama tidak ingin rugi,” katanya.
Dengan demikian, otomatis jika biaya produksi yang mahal maka harga telurnya pun ikut naik. Ditambah lagi dengan para peternak yang mengurangi populasi menjadi penyebab dari harga telur naik.
“Jadi memang secara keseluruhan dari produksi pakan ternak sampai telur ayam mengalami kenaikan, otomatis harga telurnya pum ikut naik,” paparnya.
Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat agar merespons hal ini dengan lebih baik dahulu. Kan ada beberapa penjual yang menjual telur dengan harga tidak terlalu tinggi.
“Nominal kenaikannya kan variatif, ada yang naik Rp 1.000, Rp 2.000 dan sampai dengan Rp 2.500. Jadi masyarakat pun bisa memilih dalam pembeliannya. Mudah-mudahan kedepannya ada solusi yang lebih bijak,” pungkasnya. (wly)