sumedang, KOTA – Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) merupakan program baru dari UPI. Program ini merupakan pengembangan dari Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP).
Jika saat PPLSP hanya 4 SKS. Maka, dalam P3K Mahasiswa mendapatkan perluasan dan pendalaman yang signifikan dengan jumlah 20 SKS dalam kurun waktu 6 bulan .
Program ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:P3k UPI Kampus Sumedang, Wahana Mahasiswa Menimba Pengalaman Di Dunia NyataTanah Longsor di Cimanggung Timpa Pesawahan Warga
Seperti disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang , Dani Setiawan SPd MPd kepada Sumeks saat menghadiri dan menjadi narasumber pada kegiatan pembekalan P3K yang digelar UPI Kampus Sumedang, Sabtu (10/9).
“Untuk Kabupaten Sumedang secara rata-rata dalam satu Kabupaten khususnya Sekolah Dasar (SD) itu literasinya baru mencapai 1,81. Jadi, kategorinya baru mencapai kompetensi minimum. Karena, indek minimumnya 1,80, jadi kalau 1,81 memang mencapai kompetensi minimum, tapi masih kurus. Jadi kita masih punya PR,” katanya.
Kedua, lanjut Dani, untuk numerasi ini lebih parah lagi, dimana capaiannya baru mencapai 1,68. Jadi masih belum mencapai kompetensi minimum untuk Numerasi.
“Untuk indeks karakter kita memang sudah diangka 2,14. Jadi sudah dalam kategori berkembang. Hal ini perlu diketahui oleh semua Mahasiswa,” katanya.
Dani mengatakan dirinya menerima mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar, dan ditempatkan di sekolah yang rendah hasil capaian belajarnya.
“Saya bertanya kepada mahasiswa tersebut , kenapa anda sekalian ditempatkan di sekolah ini. Mereka menjawab ya pak karena kata pak Kapus sekolah ini adalah sekolah yang rendah capaian hasil belajarnya. Saya lihat Raport ternyata di situnya merah, tulisannya masih jauh dari Kompetensi Minimum. Jadi memang Pemerintah Pusat menempatkan Mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Mengajar pada sekolah – sekolah yang memang masih jauh dari Kompetensi Minimum. Ini adalah PR kita bersama, jadi melalui kegiatan P3K ini mari kita bersama-sama dalam memperbaikinya,” katanya.
Dani mengharapkan para kepala sekolah, guru serta mahasiswa yang akan ikut P3K untuk dapat mengakses raport pendidikan. Karena, sekarang ini raport pendidikan menjadi acuan dan perencanaannya harus berbasis data.