Disdik Dukung Program P3K UPI Kampus Sumedang

Disdik Dukung Program P3K UPI Kampus Sumedang
Para peserta program P3K saat mengikuti kegiatan pembekalan dari narasumber (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

 

“Jadi program-program yang dilaksanakan oleh sekolah harus berbasis data. Datanya dari Raport Pendidikan yang sumber datanya bersumber dari Asesmen Nasional dan lainnya. Kemudian, dihimpun menjadi profil pendidikan secara nasional. Data-data penting yang dapat diakses ada pada Raport Pendidikan, kita dapat mengakses di Platform Raport pendidikan,” jelasnya.

Dikatakan, inilah salah satu barangkali perbedaan pendidikan sebelumnya dengan sekarang. “Kita benar-benar harus menjadikan data-data ini sebagai bahan acuan,” katanya.

Dani menuturkan ada empat aspek yang akan ditransformasikan di Sumedang. Diantaranya, transformasi kurikulum dengan momentum perubahan kurikulum.

Baca Juga:P3k UPI Kampus Sumedang, Wahana Mahasiswa Menimba Pengalaman Di Dunia NyataTanah Longsor di Cimanggung Timpa Pesawahan Warga

“Namun, belum semua sekolah melaksanakan Kurikulum Merdeka karena waktu itu sosialisasinya belum sampai ke semua sekolah. Baru 357 Sekolah Dasar yang memilih Kurikulum Merdeka dari 613 Sekolah Dasar yang ada di Sumedang. Itu tersebar ke Merdeka Belajar dan Merdeka berubah. Merdeka Belajar kurikulumnya masih 2013 yang Merdeka Berubah tentunya sudah pada Kurikulum yang baru,” katanya.

Tetapi, Dinas Pendidikan memprogramkan semua sekolah didorong untuk mengimplementasikan pembelajaran dengan paradigma baru. Baik yang masih kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka

“Diantaranya kita mendorong sekolah untuk membuat dokumen kurikulum yang menggunakan prinsip diversifikasi. Sekarang ini pemerintah pusat memberikan keleluasaan bagi kita di daerah untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya konten-konten dari pusat tapi bisa memasukkan konten daerah, tidak perlu membuat mata pelajaran baru tapi bisa diintegrasi dan kualifikasikan pada mata pelajaran yang ada,” jelasnya.

Kemudian, kata dia, nilai-nilai lokal seperti semangat ke Sumedang itu bisa diintegrasikan ke dalam mata pelajaran nilai-nilai yang aspek-aspek SDGs.

“Pendidikan anti korupsi dan lainya bisa kita integrasikan ke mata pelajaran. Kemudian, kami juga ingin konteks Sumedang dimasukan. Misalnya pada stimulus- stimulus soal pada project-project juga dikaitkan dengan kearifan lokal Sumedang, tidak berarti aspek-aspek budaya dan potensi luar Sumedang tidak boleh dimasukkan, akan tetapi kita utamakan dulu apa yang ada di Sumedang,” jelasnya

Kedua, titik kurikulum mendorong sekolah untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, barangkali rekan – rekan mahasiswa sudah banyak mendapat materi tentang pembelajaran berdiferensiasi.

0 Komentar