sumedangekspres – PC IMM Sumedang bersama Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bandung Timur (PC IMM Bantim) selesai mengadakan seminar sejarah bertajuk “Historical Talkshow: Catatan Si Maroon di Tanah Priangan.” Minggu, (11/09/2022).
Kegiatan ini diselengarakan di Gedung Pusat Studi Bahasa Jepang (PSBJ) UNPAD pukul 08.00 WIB dengan dihadiri oleh para kader IMM dari berbagai cabang.
Daftar narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ahmad Mansur Suryanegara (Penulis Buku Api sejarah, Pendiri IMM, Guru Besar Sejarah UNPAD), Enjang Tedi (Ketua FOKAL IMM Jabar), Faisal Amin Prawira (Ketum DPD IMM Jabar), Ridwan Marwansyah ( Ketum PC IMM Sumedang) dan Firas Haitsam (Ketum IMM Bandung Timur).
Baca Juga:Polres Sumedang Bagikan Bantuan Sosial, Warga Terima Ratusan Paket Sembako Cilimus Jaga Budaya, Gelar Ruwatan Lembur
Seminar tersebut menjadi lebih istimewa karena turut menghadirkan pendiri IMM Jawa Barat yang juga penulisan sejarah Indonesia termashur, Prof. Ahmad Mansur Suryanegara.
Ketua PC IMM Sumedang, Ridwan Marwansyah mengatakan bahwa tujuan dari diselenggarakannya Historical Talkshow ini adalah untuk menyadarkan kader IMM tentang pentingnya memahami sejarah terbentuknya IMM, terkhusus IMM Jawa Barat.
“Fenomena hari ini kebanyakan kader IMM sibuk dengan politik, kebangsaan, sampai lupa akan sejarah yang terkubur dalam merahnya almamater. Kader IMM lebih bangga bertemu dengan tokoh politik ketimbang tokoh pendirinya. Hal tersebut harus diluruskan,” ujar Ridwan.
“Semoga melalui talkshow ini dapat menjadi pengingat untuk kita semua kader IMM seluruh Indonesia akan pentingnya historis IMM itu sendiri,” tambahnya.
Prof. Ahmad Mansur Suryanegara menerangkan kesyukurannya atas kegiatan tersebut. Menurutnya giat yang ia ikuti tersebut merupakan proses penyadaran berjamaah dalam membangkitkan kejayaan Agama, Bangsa dan Negara.
“Seminar ini merupakan momentum para kader untuk semakin meneguhkan kesadaran dan semangatnya dalam berkiprah di IMM. Ini merupakan kegiatan yang mempunyai makna kesadaran berjamaah dan kesadaran untuk membangkitkan kejayaan Bangsa, Negara, dan terutama Agama,” tutup penulis buku Api Sejarah tersebut. (yga)