83 Juta Lebih Warga Jabar Sudah Divaksinasi, Tertinggi se-Indonesia, Berharap Covid-19 Seperti Flu Biasa

83 Juta Lebih Warga Jabar Sudah Divaksinasi, Tertinggi se-Indonesia, Berharap Covid-19 Seperti Flu Biasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau aktifitas vaksin di Ciletuh Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu (ist)
0 Komentar

sumedangekspres, SUKABUMI – Berbagai cara dilakukan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam capaian target vaksinasi Covid-19. Dari update data terakhir hingga 25 September 2022 pukul 17.00 dari total sasaran 42.610.134 warga yang berhak menerima vaksin, 86, 76 % atau sebanyak 36.969.729 sudah menerima vaksin Dosis 1.

Sementara untuk Dosis 2 sebanyak 31.838.722 atau sudah mencapai 74,72 %. Sedangkan untuk Dosis 3 dan Dosis 4, masing-masing 15.044.404 dan 63.797 atau 35,31 % dan 35,11 %.

Capaian Vaksin ini terbesar secara nasional dan ini tentu menjadi tren positif dalam upaya pencegahan Covid-19  yang secara umum masih menjadi ancaman walau secara umum pandemi sudah menurun.

Baca Juga:CSIS: Golkar Terpopuler di Pemilih Muda, Dibanding PDIP, Gerindra dan DemokratDinilai Masih Undervalue, BRI Lakukan Buyback Saham

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan apresiasi dengan capaian ini,  disaat Covid-19 sudah mereda tapi upaya maksimal terus dilakukan dalam rangka pencegahan.

“Vaksinasi untuk warga masyarakat terus dilakukan agar maksimal capaian vaksin hingga vaksin dosis ketiga yang akan mencapai 50 persen. Tapi kita prioritaskan untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu karena ini yang akan menjadi garda terdepan dalam penanganannya dan untuk nakes capaian sudah masuk booster kedua dan ini akan berjalan terus,” ujar Ridwan Kamil beberapa waktu lalu saat meninjau aktifitas vaksin di Ciletuh Kabupaten Sukabumi.

Ia menambahkan total sudah lebih dari 83 juta masyarakat di Provinsi Jawa Barat dan ini tertinggin se-Indonesia, sehingga diharapkan terus naik hingga capai target yang diharapkan. Tapi ini yang terpenting, lanjut RK (sapaan Ridwan Kamil, red), sebenarnya meski kasus naik turun yang terpenting penanganan di rumah sakit bisa terpantau.

“Jika rumah sakit sepi meski turun naik, Covid-19 ini akan dirasakan seperti virus flu biasa yang bisa tertangani dengan cukup istirahat secara mandiri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr Nina Susana Dewi mengatakan, strategi untuk memaksimalkan kegiatan vaksinasi ini tidak lepas dari kerjasama dengan stakeholder baik dari pemerintah sendiri maupun swasta.

“Instruksi pertama dari Gubernur tentunya kemudian dilanjut dengan dukungan Forkopimda hingga sampai organisasi perangkat daerah sampai ke bawah menggencarkan gerakan vaksinasi,” katanya.

Nina juga mengatakan, terkait inovasi yang dilakukan pihaknya bekerjasama dengan pihak lain misalkan pemerintah desa dengan fasilitas mobil Maskara-nya, dan juga pihak swasta yang gencar mendekatkan diri ke masyarakat sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat bisa dimudahkan dalam memperoleh fasilitas vaksinasi tersebut.

0 Komentar