sumedang, JATINANGOR – Forum Group Discussion (FGD) rancang ruang terbuka hijau untuk multi usaha agroforestry efektif efisien dan berkelanjutan. Hal itu dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat petani Desa Jatiroke dan Jatimukti Kecamatan Jatinangor.
FGD ini sebagai upaya tindak lanjut pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) milik PT Kahatex di Kawasan Gunung Geulis, Forum Petani Gunung Geulis bekerja sama dengan SITH ITB.
“Perancangan Ruang Terbuka Hijau untuk Multi Usaha Agroforestry Efektif Efisien dan Berkelanjutan dalam Rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat petani di dua desa yakni Jatiroke dan Jatimukti Kecamatan Jatinangor,” ujar Ketua Forum Komunikasi Petani Gunung Geulis, Saepudin, Rabu (28/9).
Baca Juga:Pergantian Kompor Harus Lihat ResikonyaPuluhan Tahun Sumedang Bebas Rabies
Acara yang digelar di Aula Desa Jatiroke itu dihadiri Forkopimcam Jatinangor, akademisi, perwakilan masyarakat dari dua desa, dan tokoh lingkungan hidup.
Menurut Saepudin yang juga mantan anggota DPRD Sumedang, FGD itu dalam rangka membahas perencanaan kerjasa pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) milik PT Kahatex yang ada di Gunung Geulis.
“Kami diberi kepercayaan oleh PT Kahatek guna mengelola Ruang Terbuka Hijau (RTH) seluas 26 Ha,” terangnya.
Ia menjelaskan, konsep yang dikembangkan yakni kelola hutan dengan sistem Dewa Gugeuls (Desa Edukasi Wisata Agroferestry) kerjasama dengan SITH ITB.
“Kami mengacu kepada kesejahteraan masyarakat dalam hal pengelolaan hutan disamping untuk perekonomian masyarakat juga kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Dikatakan, sebagai filosofinya yakni masyarakat sejahtera ketika hutan sudah hijau (Gunung Hejo Masyarakat Ngejo). Sesuai perjanjian dengan PT Kahatex jika mengelola RTH 70 persen lahan untuk ditanami yang produktif.
“Sebagiannya lagi tanam kayu keras guna menjamin fungsi hutan yang bisa menjaga lingkungan dari kerusakan hutan,” ujarnya.
Baca Juga:Antrean Panjang di SPBU, Pegawai Bekerja KerasWarga Butuh Akses ke Pusat Kota
Pada kesempatan tersebut, Ketua PPM SITH ITB, Dr. Yayat Hidayat mengatakan, kegitan FGD ini untuk menampung aspirasi dari semua stakeholder guna menerima masukan-masukan yang berkaitan dengan pengelolaan RTH di Gunung Geulis.
Dijelaskan, hasil FGD lahan RTH ini ada usulan yang tertuju kepada budidaya tanaman cabai rawit, dan penanaman pohon pisang kepok, begitu juga lahan carik desa bekas galian C dengan pola Multi Usaha.