Dalam sebuah hadits dikatakan “Ridhollohi fii ridholwalidain,wa sukhthullohi fii sukhthil walidain” (HR. Tirmidzi). Yang berarti ‘Ridhonya Allah tergantung kepada ridhonya kedua orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada murkanya kedua orangtua’.
Ini yang menjadi landasan seorang santri hatinya selalu terbangun untuk terus mengabdikan diri.
Yang terakhir adalah orang tua yang menikahkan kita (mertua). Karena sejatinya mereka merupakan orang tua dari anak yang menyayangi kita. (***)