sumedangekspres, CIREBON – Razia rambut biasanya menjadi hal yang ditakuti oleh para pelajar, namun kali ini justru sejumlah siswa SMAN 7 Cirebon berbondong-bondong ikut antre untuk merapikan rambutnya.
Pasalnya, razia rambut kali ini dilakukan oleh Redbox Barbershop yang langsung datang ke SMAN 7 Cirebon, Senin 31 Oktober 2022.
Pemilik Redbox Barbershop Cirebon, Gunawan menuturkan program Redbox Barbershop Goes to School sudah berjalan empat kali.
Baca Juga:Apakah Pahala Membaca Alquran di HP dan di Mushaf Sama? Ini Penjelasan LengkapnyaRaih Predikat Leadership AAA, Bukti Implementasi ESG BRI Semakin Terdepan
Dimulai dengan mendatangi Gereja Bunda Maria, Pesantren Al-Bahjah Cirebon, SMA PGRI Palimanan, dan kini ke SMAN 7 Cirebon.
Dengan tujuan mengedukasi pelajar akan tatanan rambut, program ini juga diharapkan dapat mengenalkan Redbox Barbershop kepada pelajar.
“Program ini secara rutin kami gelar untuk mengedukasi para pelajar akan tatanan gaya rambut yang rapih untuk mereka sesuai aturan sekolah,” ungkapnya.Untuk tren gaya rambut, bagi pelajar di era saat ini tidak mengikuti tren. Akan tetapi tatanan rambut yang disarankan bagi pelajar mengikuti pola rambut, jenis rambut, dan karakter wajah mereka.
“Potongan gaya rambut ini disesuaikan dengan karakter pelajar tersebut,” jelasnya.
Para siswa begitu antusias mengikuti kegiatan ini. Ada sekitar 100 siswa yang memenuhi syarat untuk dilakukan razia potong rambut ini.
Yakni rambut siswa yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah yang kemudian dirapihkan dalam program ini. Meski begitu, siswa yang belum bisa ikut serta dalam program ini juga mendapat kesempatan untuk bisa potong langsung di Redbox Barbershop dengan potongan harga spesial.
“Kami berikan diskon 50 persen bagi siswa SMAN 7 Cirebon yang ingin potong rambut di Redbox Barbershop cukup dengan menunjukan kartu pengenal SMAN 7 Cirebon,” tuturnya.
Sementara itu, Guru Bidang Kesiswaan SMAN 7 Cirebon, H Cartab MPd turut mengapresiasi program ini. Menuturnya program Redbox Barbershop Goes to School sangat membantu sekolah, sehingga para siswa bisa lebih rapih.
Ini juga menjadi solusi bagi sekolah dalam melakukan razia potong rambut. Pasalnya razia potong rambut langsung oleh pihak sekolah sudah tidak diperbolehkan.
Baca Juga:Pengunjung Perayaan Halloween di Distrik Itaewon Tewas Karena Hipoksia, Apakah Itu?Ngeri! Tragedi Jembatan Putus di India Tewaskan Ratusan Nyawa
Sehingga dalam razia potong rambut yang dilakukan setiap satu bulan sekali, siswa hanya mendapatkan teguran hingga pemanggilan orangtua.