Wujudkan Rumah tanpa Rokok, Pemprov Jabar Ajak Lindungi Kesehatan Keluarga

Wujudkan Rumah tanpa Rokok, Pemprov Jabar Ajak Lindungi Kesehatan Keluarga
Seorang wanita mematahkan rokok saat mensosialisasikan Hari tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 30 Mei (ist)
0 Komentar

sumedangekspres, BANDUNG – Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) pada tahun 2018, sekitar 40 juta anak balita di Indonesia menjadi perokok fasif.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berupaya melindungi kesehatan warga dengan mengajak masyarakat mewujudkan rumah tanpa rokok.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mengeluarkan panduan agar setiap keluarga di Jawa Barat memiliki pola hidup sehat. Salah satunya dengan mengurangi merokok di rumah. Sebab, keluarga yang tinggal bersama perokok aktif menjadi perokok pasif. Hal itu bisa menyebabkan kesehatan anggota keluarga terutama bayi dan anak-anak menurun.

Baca Juga:Mengapa Air Bisa Terlambat Mengalir ke Pelanggan Perumda Tirta Medal Sumedang? Berikut PenjelasannyaForum Anak Sumedang Tandang, Jamin Tumbuh Kembang

“Beritahu teman dan anggota keluarga di rumah bahwa Anda menetapkan smoke free home (rumah bebas rokok). Mintalah mereka mendukung usaha Anda,” tulis panduan tersebut yang dikeluarkan Dinkes Jabar.

Jika ada anggota keluarga yang menjadi perokok aktif, maka sebaiknya untuk tidak merokok di depan mereka. Selain asap rokok yang ditimbulkan merusak kesehatan, anak-anak akan meniru perilaku tersebut ketika mereka beranjak dewasa.

Pada dasarnya, anak-anak paling pandai dalam meniru aktivitas keseharian orang tuanya. “Karena anak adalah peniru ulung,” paparnya.

Bukan hanya menjadi contoh sebagai perokok, orang tua yang merokok juga diimbau agar tidak menyimpan rokoknya di dalam. Bahkan, jika dianggap perlu, pihak keluarga yang tidak merokok menyingkirkan secara paksa rokok yang disimpan agar membuat perokok memiliki kesadaran untuk tidak merokok di sekitar rumah. Apalagi di dalam rumah.

“Singkirkan rokok. Termasuk korek api dan asbak yang ada di rumah. Ibu-ibu diharapkan tidak menyediakan asbak meski ada anggota keluarganya yang merokok,” katanya.

Apabila kedatangan tamu ke rumah, mintalah mereka secara baik-baik agar tidak merokok di rumah. Jelaskan kepada mereka jika keluarga di rumah menerapkan protokol rumah tanpa rokok.

Jika Anda tidak berani meminta hal tersebut kepada tamu karena tamu penting atau pejabat, akan berpengaruh pada usaha yang selama ini dilakukan.

Baca Juga:Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Get in Action, Gerakan Dukungan Wujudkan Pengelolaan Sampah yang MenyeluruhSarana Wisata di Waduk Jatigede Lemah

Jika terdapat anggota keluarga yang merokok, usahakan ganti pakaian setiap kali usai merokok. Sebab, asap yang dikeluarkan rokok menempel pada pakaian. Tidak langsung hilang begitu saja. Cegah perokok untuk kontak langsung dengan anggota keluarga lainnya, terutama bayi dan anak-anak sebelum berganti pakaian.

0 Komentar