Sarana Wisata di Waduk Jatigede Lemah

Sarana Wisata di Waduk Jatigede Lemah
Jalan kabupaten menuju wisata Burnong yang ada di Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu sudah rusak parah (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Pengelolaan wisata perlu keseriusan pemerintah. Waduk Jatigede digadang-gadangkan jadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sumedang. Dengan begitu perlu ada upaya pemerintah untuk lebih serius dalam pembangunan yang menunjang sarana prasarana wisata di Waduk Jatigede.

Akses jalan merupakan salah satu sarana penunjang yang harus jadi prioritas. Sebab, minat para pengunjung bergantung kepada akses penunjang menuju destinasi wisata tersebut. Seperti halnya infrastruktur menuju wisata di sekitar pesisir Waduk Jatigede saat ini masih sangat jauh untuk dikatakan layak.

Pantauan ‘Sumeks’ akses jalan menuju areal wisata yang ada di Waduk Jatigede semua masih dalam kondisi kurang baik. Seperti yang diketahui, akses jalan via Tolengas (Tomo) saat ini kondisinya sangat buruk dan banyak aktivitas mobil truk bermuatan berat. Untuk akses jalan via Warung ketan (Kecamatan Situraja), saat ini kondisi jalan juga banyak yang berlubang dan sempit.

Baca Juga:Fapet Unpad Perkenalkan Hewan TernakImplementasi Aplikasi Jampe Harupat dan Simpai Arum Harus Dijalankan

Semua akses jalan yang merupakan pintu masuk destinasi wisata di pesisir Waduk Jatigede masih belum maksimal, tentu saja hal itu berdampak kepada daya tarik untuk menarik minat wisatawan.

Kepala Desa Pakualam Sopian Iskandar menilai, untuk destinasi wisata yang ada di wilayah hukum desanya (Wisata Buricak Burinong), juga masih perlu pengelolaan yang lebih serius. Terutama, dari segi perawatan dan penataan areal wisatanya.

Menurutnya, kondisi saat ini wahana yang ada di wisata Kampung Buricak Burinong sudah kurang diminati pengunjung. Hal yang wajar karena beberapa wahana yang saat ini kondisinya dalam kondisi tidak layak, salah satunya lending paralayang.

“Untuk bisa maju, wisata ini perlu penataan yang maksimal. Perbaiki wahana yang rusak, pembersihan rumput liar yang tumbuh di take of paralayang. Karena saya lihat di areal take of banyak rumput liar tumbuh sampai setinggi orang dewasa,” kata dia.

Dikatakan, selain itu perlu kreatifitas pihak pengelola untuk menarik minat pengunjung, seperti membuat wahana baru yang jadi daya tarik, menciptakan suasana yang bisa memanjakan pengunjung dan sering membuat event-event sebagai bentuk promosinya.

0 Komentar