sumedang, JATINANGOR – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto SSos MM mengatakan Indonesia adalah satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia.
Hal ini disampaikan Letjen Suharyanto pada saat memberikan stadium general dihadapan seluruh civitas akademika IPDN, Rabu (2/11). Sedangkan, Kepala BNPB hadir di IPDN kampus Jatinangor untuk membahas strategi pencegahan dan penanggulangan bencana nasional.
Tingginya tingkat potensi risiko bencana di Indonesia ini terbukti dengan data yang disampaikan oleh Kepala BNPB bahwa dalam periode 1 Januari sampai dengan 29 Oktober 2022 sudah ada 3.027 bencana yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga:Pahlawan Inklusi Keuangan, Layanan BRI Jangkau Kawasan 3TSiapa Ayah dari Bayi di Toilet Pabrik di Majalengka, Ini Kata Kapolres
“Indonesia ini bisa dikatakan sebagai supermarket bencana, dalam periode 1 Januari sampai dengan 29 Oktober 2022 saja sudah ada 3.027 bencana
Diantaranya 198 orang meninggal dunia, 31 hilang, 832 luka-luka dan 3.903.947 orang menderita dan mengungsi,” ujarnya.
Menurutnya, semua bagian dari negara Indonesia, khususnya praja yang nantinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengetahui strategi pencegahan dan penanggulangan bencana nasional.
“Kita harus mengenali ancamannya, lalu siapkan strateginya, ketahui masalahnya lalu carikan solusinya” tutur Suharyanto.
Ia menjelaskan, bencana yang terjadi di Indonesia didominasi oleh bencana hidro meteorologi basah atau banjir. Di tahun 2022 ini saja sudah ada 1.238 kasus bencana banjir yang terjadi di Indonesia.
“Inilah yang menjadi salah satu alasan pemerintah memindahkan Ibukota Negara, karena menurut para ahli pada tahun 2050 sebagian wilayah Jakarta ini akan ada di bawah permukaan laut,” ujarnya. (kos)