sumedang, CIMALAKA – Sering terjadinya banjir pada musim penghujan yang sudah terjadi bertahun – tahun di blok Cilindri Desa/Kecamatan Cimalaka, ditanggapi Pemdes Cimalaka
Banjir sendiri disebabkan kecilnya diameter gorong-gorong di bawah jembatan jalan nasional yang tersumbat bebatuan dan sampah. Akhirnya, pada Sabtu (5/11) Tembok Penahan Tanah (TPT) saluran irigasi pertanian sekunder di Desa Cimalaka mengalami jebol.
Kepala Desa Cimalaka Dadang Suryana melalui Sekretaris Desa Cimalaka Yudi Budiawan menyampaikan, tersumbatnya gorong – gorong di bawah Jalan nasional Bandung Cirebon yang menyebabkan jebolnya (TPT) selebar dua meter, tinggi dua meter dengan tebal 50 Centimeter. TPT itu merupakan sarana prasarana pertanian saluran Irigasi sekunder dengan panjang 80 meter.
Baca Juga:Duta Someah Jadi Pembeda Pelayanan di RSUD SumedangUPI Kampus Sumedang, Pencetus Kegiatan Festival MBKM Secara Luring
“Kronologis kejadian, saluran irigasi yang jebol ini adalah saluran pembagi untuk tiga desa yaitu Desa Galudra, Desa Cimalaka dan Desa Serang. Saat kejadian jebolnya TPT pada hari Sabtu itu dikarenakan hujan deras mengakibatkan volume debit air kiriman dari Desa Licin naik yang mengakibatkan debit air yang menuju saluran blok Cilindri meluap, karena disitu terjadi penumpukan bebatuan dan sampah limpahan dari Desa Licin yang tergerus oleh debit air yang tinggi,” ujarnya kepada Sumeks, Minggu (13/11).
Dikatakan, setelah ditinjau ke lapangan salah satu sisi penyebabnya gorong – gorong di bawah jalan milik jalan nasional Bandung Cirebon ukuran diameternya kurang besar. Sehingga, tersumbat oleh bebatuan lumpur dan sampah.
“Dalam hal ini kami Pemerintah Desa Cimalaka sudah koordinasi ke pihak – pihak terkait, seperti ke Unit Pelaksana Dinas (UPTD) bidang Cipta Karya untuk segera melakukan penanganan. Alhamdulillah kemarin pihak UPTD bidang Cipta Karya sendiri sudah menyanggupi akan memperbaiki dan sekarang dalam tahaf perencanaan,” jelasnya.
Sementara, kata dia, untuk koordinasi ke tingkat Provinsi karena gorong – gorong itu milik jalan nasional Bandung Cirebon, pihaknya sudah melaporkan ke Satuan kerja (Satker) prlaksanaan Jalan Nasional ( PJN ) wilayah 4 di Cirebon. “Alhamdulillah kemarin sudah ada respon,” katanya.
Dia berharap, karena kejadian banjir ini bukan sekali dua kali dan berlangsung sudah lama bukan setahun dua tahun dan terjadi setiap musim penghujan, selama gorong di bawah jalur jalan nasional Bandung Cirebon belum diperbesar atau diganti jembatan pasti banjir akan terus terjadi. Hal itu karena kecilnya diameter gorong – gorong di bawah jalan nasional itu yang menjadi penghambat aliran air.