Hati – Hati Memilih Tempat Service HP

Hati - hati Memilih Tukang Service HP
Sebuah counter perbaikan handphone di kawasan Angkrek Kota Sumedang (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Untuk memilih tempat service handphone (HP) itu tidak mudah. Karena disamping harus mengenal baik kredibilitas tukang service handphone tersebut juga harus mengetahui skill atau kemampuan tukang service HP tersebut .

Hal ini disampaikan Uya, 50, yang merasa kesal karena sikap dari tukang service handphone yang berlokasi di sekitaran jalan Anggkrek.

“Saya memang sangat kesal dengan tukang service handphone. Pasalnya, anak saya yang SD dikirim handphone baru dari kakaknya yang sudah bekerja di Subang. Karena kartu sim card di handphone yang lama masih berlaku, maka dimasukanlah kartu sim card itu ke hp yang baru. Begitu dinyalakan dari latar hp baru itu meminta untuk  memasukan kode Akun dan pasword Akun tersebut tersebut,” ujar Uya, Selasa (22/11).

Baca Juga:Pemprov Jabar Dorong Pelaku UMKM Miliki NIB, Upaya Pemerataan Kesejahteraan Melalui Program EkonomiGebyar NIB, DPMPTSP Jabar Targetkan Cetak 1 Juta NIB Tahun 2023

Uya menuturkan, baru memasukan nama akun, layar di hp berubah menjadi tulisan menunggu terhubung dengan  koneksi. Setelah lama di otak atik, tetap saja tulisan itu yang muncul.

“Akhirnya karena tidak bisa membetulkanya, saya bersama anak pergi ke toko konter pulsa di pertigaan jalan angkrek yang mau ke Unsap. Tetapi karena pegawai Toko konter pulsa itu orang baru dia juga tidak bisa membetulkanya,” katanya.

Akhirnya, dirinya memutuskan mendatangi toko service hp yang tidak jauh dari situ hanya mau menanyakan apa sebab hp baru bisa begitu.

“Kebetulan tujang service di toko S
service hp itu ada di tempat yaitu, seorang anak muda berperawakan tinggi kurus, berambut gondrong diikat pake karet. Saat itu langsung saya sodorkan hp tersebut dan menanyakan, A kenapa? Dan apa penyebabnya hp ini bisa begini? Tukang service hp tersebut menjawab, pak hp ini Harus dibobol Akun Googlenya karena ini tadinya salah memasukan akun dan ongkosnya RP 100.000. Karena saya tidak membawa uang sebesar itu, maka saya meminta kembali hp tersebut dan memutuskan untuk pulang,” katanya.

Di jalan mau pulang, lanjut Uya, dirinya betemu teman lama. Lalu dia meminta melihat hp tersebut, dan melihat rampilan layar tersebut. Dia berkata, hp ini tidak perlu dibobol Akun googlennya. Handphone ini hanya kehabisan kuota waktu memasukan data akun katanya.

0 Komentar