sumedagekspres – Gempa yang memporak porandakan Cianjur hingga menewaskan 327 korban jiwa, juga disinyalir mengakibatkan retakan di Gunung Gede, Haltersebut dilaporkan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Selain retakan dilaporkan juga ada beberapa titik longsor di jalur pendakian.
“Terjadi retakan dan longsor di dua jalur pendakian Gunung Gede, yakni via Gunung Putri dan Via Cibodas,” kata Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Agus Deni.
Tercatat ada dua titik longsor di jalur pendakian, satu longsor di jalur Via Cibodas di Cisalada dengan lebar 10 meter dan panjang 10 meter. sedangkan retakan terjadi di Jalur pendakian Via Gunung Putri retakan ditemukan sepanjang 7 meter di blok Romusa dan longsoran dengan lebar 8 meter dan tinggi 3 meter di blok Tanah Merah
Baca Juga:9 Tips Liburan Sekolah dengan Budget Terjangkau10 Wisata Gunung Terindah, Bisa untuk Liburan Sekolah
Tim Gabungan yang terdiri dari masyarakat dan Mitra Polhut, Volenteer Montana serta Gede Pangrengo Opration melakukan penyisiran dan pengecekan di kawasan Gunung Gede.
Wisata pendakian dan Air Terjun ciberempun di tutup untuk meminimalisir terjadinya hal hal yang tak di inginkan.
“Kita tutup sementara hingga kondisi kondusif dan tidak lagi terjadi gempa susulan,” tambah Agus.
Sempat viral salah satu unggahan di jejaring media sosial yang mengabarkan bahwa Gunung Gede yang berada di Cianjur meletus dan mengeluarkan semburan api. Pengunggah juga mengklaim bahwa banyak saksi di Kampung Sungabarong yang melihat letusan itu.
Namun unggahan tersebut di bantih oleh Kepala PVMBG Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dan dipastikan Gunung Gede dalam kondisi aman.
“Gunung Gede masih pada level normal alias gunungnya aman-aman saja. Masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti aktivitas perkembangan Gunung Api Gede dari instansi resmi pemerintah,” tegas Hendra.