Review Film Keramat 2: Caruban Larang, Antara Perkembangan Teknologi dan Budaya Mistis

Review Film Keramat 2: Caruban Larang, Antara Perkembangan Teknologi dan Budaya Mistis
Review Film Keramat 2: Caruban Larang, Antara Perkembangan Teknologi dan Budaya Mistis (instagram/keramat2film)
0 Komentar

Dalam memerankan karakter anak-anak muda “biasa”, para aktor dan aktris ternama ini mampu meninggalkan identitas dan kepopuleran mereka di dunia hiburan.

Saat menyaksikan film ini, penonton melihat Umay dan kawan-kawan berperan sebagai anak kuliahan biasa yang punya rasa ingin tahu yang tinggi.

Kehadiran Keanu Angelo yang awalnya sempat diragukan oleh netizen ternyata memberikan bumbu komedi dan emosi yang pas dalam film Keramat 2: Caruban Larang.

Baca Juga:Mengerikan! Ferdy Sambo Tertawa Usai Bunuh Brigadir J dan Lanjut Nongkrong Dengan AjudanViral! Ini Arti Sweater 3 Desember, Bikin Baper

Selain itu, Ute (Lutesha) sebagai sosok anak muda indigo juga mampu menjadi penyelamat yang tidak sempurna, masih penuh dengan keraguan dan ketakutan.

Film pertama Keramat menjadi salah satu film horor legendaris Indonesia karena menerapkan konsep mockumentary.

Mockumentary adalah sebuah dokumenter palsu yang menyangkan kisah fiksi dalam kemasan pengumpulan arsip bak film-film dokumentar.

Berbeda dari film pertamanya, Keramat 2 kini tak menggunakan alat handy cam dalam merekam perjalanan sekelompok anak muda ini ke Cirebon.

Mengikuti perkembangan zaman, Keramat 2: Caruban Larang menggunakan media seperti kamera vlogging hingga live Instagram dalam merekam kejadian-kejadian mistis di film ini.

Walaupun secara gambar lebih “cantik” dibandingkan mockumentary di film Keramat pertama, film ini mampu menciptakan kepercayaan dari penonton terhadap cerita yang seakan-akan benar-benar terjadi.

Rekaman dalam film Keramat 2: Caruban Larang ini masih sangat mentah, mengikuti film pertamanya, tidak ada tambahan desain suara maupun editing yang canggih.

Baca Juga:Saritem, Lokalisasi Paling Sohor10 Daftar Makanan Khas Sumedang Paling Nikmat, Bikin Ngiler!

Penonton disajikan sebuah rekaman yang seakan-akan tidak dirangkai untuk menjadi sebuah film yang layak tayang, namun itulah konsep dari mockumentary yang telah lama absen di layar bioskop Indonesia.

Bagi penggemar film Keramat (2007), film Keramat 2: Caruban Larang menjadi pengobat rindu terhadap film horor mockumentary.

Bagi penonton yang masih asing terhadap genre ini, film Keramat 2: Caruban Larang menjadi pelajaran baru soal berbagai genre film yang semakin hari semakin beragam di bioskop Indonesia.

Film Keramat 2: Caruban Larang kini masih tayang di seluruh bioskop Indonesia.

0 Komentar