sumedang, SURIAN – Menanggapi keluhan warga paska penggenangan Bendungan Sadawarna, Camat Surian Deni Nurdani bersama Forkopimcam Surian melakukan audiensi dengan pihak Satker Bendungan Sadawarna, Jumat (2/12) lalu.
Selain itu, Forkopimcam Surian pun melaporkan terendamnya jalan Kabupaten tersebut ke Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir.
“Bupati telah menghubungi ke pihak BBWS untuk mempercepat pembangunan jalan lingkar pengganti jalan kabupaten yang terendam,” ujar Deni melalui selulernya, Minggu (4/12).
Baca Juga:Jalan Amblas Masih Alami Pergerakan83 Persen Hewan Ternak Sembuh, Sanitasi & Disinfektan Kunci Penanganan PMK
Sebelumnya, kata dia, pihak Satker Bendungan Sadawarna dalam sosialisasi mengatakan akan menyelesaikan pembangunan jalan lingkar terlebih dahulu sebelum penggenangan Bendungan Sadawarna. Selain itu, mereka juga memastikan penggenangan tidak akan mengganggu jalan kabupaten.
Namun, dalam realisasinya jalan lingkar pengganti jalan kabupaten belum rampung. Penggenangan pun dimulai hingga menyebabkan jalan kabupaten terendam dan mengganggu mobilitas warga.
Dia menerangkan, elevasi debit air terendah di jalan Kabupaten terdapat di Blok Cijujung yaitu 65. Satker sendiri sebelumnya akan merendam di elevasi debit air 64. Sehingga, jalan kabupaten di titik Cijujung masih bisa dilewati.
Namun, kini penggenangan Bendungan Sadawarna telah merendam di jalan Kabupaten Blok Cijujung, Cijati dan Cijurey.
“Penggenangan Bendungan Sadawarna di luar prediksi dan cepat terendam. Sehingga, jalan kabupaten pun ikut terendam di Blok Cijujung, Cijati dan Cijurey,” jelasnya.
Dikatakan, kemungkinan hal itu terjadi karena curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air yang datang dari tiga anak sungai dan hulu Sungai Cipunagara cukup besar.
“Curah hujan yang tinggi di luar dugaan dan tidak diperhitungkan sebelumnya,” tukasnya.
Baca Juga:Selamatkan Masyarakat Dari Jerat Rentenir, Perempuan Ini Sukses Jadi Agen BRILink & UMiNostalgia, Lirik Lagu Mr. Simple
Seorang warga setempat menyebutkan dalam satu hari satu malam, jalan kabupaten di titik Cijujung sudah terendam kurang lebih dua meter. Hal itu menyebabkan warga sehari setelah penggenangan sudah tidak dapat melintas.
“Diprediksi, saat awal penggenangan setiap jamnya air naik sampai satu meter. Kini, setiap dua jam hanya 0,5 meter,” jelasnya. (atp)