sumedang, KOTA – Nuansa berbeda sangat terlihat di Kantor Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Ekraf (Disbudparpora) Kabupaten Sumedang.
Dekorasi bergaya klasik dipadukan dengan gedung yang merupakan Gedung Cagar Budaya, menambah kesan klasik ketika berada di sana.
Lobbynya disulap menjadi lobby yang sangat nyaman. Dekorasi ukiran membuat akulturasi budaya disana sangat terasa. Namun, tidak meninggalkan identitas Kabupaten Sumedang dengan adanya ukiran berbentuk Mahkota Binokasih.
Baca Juga:Tindak Tegas Penebangan LiarGermas Cegah Masyarakat dari Penyakit
Kepala Dinas Disparbudpora Bambang Rianto menjelaskan, hal tersebut merupakan pelestarian cagar budaya yang harus dipelihara. Dimana, gedung tersebut lekat dengan budaya Kasundaan dan Kasumedangan.
“Kantor kita merupakan bangunan cagar budaya yang harus kita jaga dan pelihara,” buka Bambang kepada Sumeks, Selasa (20/12).
Ornamen-ornamen klasik, seperti televisi jaman dulu, teko, rantang dan gelas kaleng mengingatkan pengunjung ke Kantor Disbudparpora merasa di rumah pedesaan.
Bambang mengatakan, kantornya menjadi contoh bagi kantor-kantor lain untuk tetep menjaga nilai-nilai Kasundaan dan Kasumedangan. Tentunya, sesuai Perda No1 tahun 2020 Tentang Sumedang Puseur Budaya Sunda.
“Kita mulai dari kantor kita sebagai Dinas Kebudayaan. Diharapkan bisa menularkan kepada dinas dinas lain,” tambah Bambang.
Bangunan dengan gaya Art Deco Geometry ini dibangun pada tahun 1939 yang diperuntukkan untuk Rehentschaap Raad atau Dewan Perwakilan Rakyat untuk Wilayah Priangan. (kga)