Serokan Buatan Tangan Lebih Awet Daripada Pabrikan

Serokan Buatan Tangan Lebih Awet Daripada Pabrikan
Yana membuat serokan tanpa menggunakan alat bantu bersama istri di rumahnya (Kegga Kegyan/Sumeks)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Serokan atau saringan untuk memasak sudah tidak asing lagi bagi para ibu rumah tangga.

Saringan yang awet nan kuat selalu dicari dan diminati, tak seperti saringan pabrikan yang mudah rusak saringan atau serokan buatan Yana (58) warga Desa Cisalak ini berbeda.

Yana membuat saringan secara manual tanpa bantuan mesin membuaf serokannya menjadi istimewa.

Baca Juga:Sengketa Lahan, Geruduk PT SBGSering Mendapat Pengabaian Emosional Saat Kecil, Bisa Membentuk Perilakumu Jadi Begini

Kemampuannya membuat beda dari kawat bukan hanya untuk membuat serokan, namun hanger baju, keranjang telur, serta tempat pemanggang ikan impun mampu di buat dengan hanya dibantu tank atau alat pemotong kawat.

“Sejak tahun 1992 membuat seserok, secara manual tanpa mesin tempat telor, gantungan baju, gantungan kerudung saya bisa buat,” jelas Yana saat di temui di rumahnya di Desa Cisarua.

Meski harganya relatif mahal, namun ibu rumah tangga sampai pedagang tahu lebih memilih serokan yang dibuat langsung oleh tangan karena memiliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi.

“Serok 25 ribu. Penjual tahu atau kerupuk sering kesini buat pesan ukuran yang besar sekitar 60 cm bakhan 70 cm,” tambah Yana

Dari 1 kg kawat nomor 20, Yana mampu membuat 10 biji serokan ukuran sedang.

Kemampuannya dalam membuat serokan ini ia dapatkan sewatu dirinya masih berpacaran dengan istrinya saat ini.

Ia melihat mertuanya yang memang merupakan seorang pengrajin serokan sama seperti dirinya, dengan niat dan telun belajar dirinyapun meneruskan usaha milik mertuanya untuk membuat perlengkapan dapur dari kawat.

Baca Juga:Resep Pancake Mudah Pake Teflon Anti GagalResep Mudah Kue Bawang Seledri Enak dan Renyah

“Dulu pas lagi pacaran sama istri saya, saya main ke rumahnya di Situraja, saya liat bapa mertua saya sangat terampil, akhirnya selitar tahun 1992, saya belajar dan mampu membuat peralatan dapur dari kawat,” jelas Yana.

Toko – toko perlengkapan rumah tangga pun selalu menanyakan kapan Yana bisa mengirim barang ke toko tersebut lantaran serokannya yang laku dipasaran.

Meski demikian dirinya selalu kewalahan lantaran minimnya alat yang dimilikinya, untuk membuat satu serokan dirinya bisa menghabiskan waktu sebanyk 15 menit.

“Yang lama itu proses bikin gagang nya, karena saya masih manual tanpa mesin bubut kayu, ya jadi membutuhkan proses untuk membuat gagang serokan nya tersebut,” tambah Yana.

0 Komentar