sumedangekspres – Buat SIM tidak bisa lewat calo lagi. Dirjen Korlantas Polri, Brigjen Yusri Yunus mengatakan, teknologi ini diadopsi untuk melenyapkan ‘calo’ dari praktik mereka.
Teknologi yang disebut Korlantas Polri adalah scan wajah (face recognition) untuk penerbitan SIM.
Praktik itu memang sudah menjadi rahasia umum untuk bikin SIM di Satpas SIM. Calo itu menarik biaya yang lebih mahal dibanding tarif normalnya dengan iming-iming pasti lulus ujian SIM.
Baca Juga:Mpok Alpa Penjarakan Sahabatnya Usai Ditipu Rp. 1,3 MiliarIvan Gunawan Resmikan Masjid di Afrika
“Kalau dulu bisa pakai joki, sekarang sudah pakai face recognition. Jadi masuk ke dalam ujian ini, itu kalau bukan mukanya, nggak kebuka. Saya kembangkan (Satpas) prototype. Jadi kalau ada yang pakai calo, sudah salah masyarakat itu. Karena dia mau apa? ngga akan bisa. Di situ langsung soalnya, langsung keluar itu Anda tidak lulus,” tegas Yusri.
Yusri Yunus juga mengatakan, ke depannya akan ada sistem terpusat untuk ujian SIM sehingga petugas Satpas tak bisa menyerahkan SIM pada sembarang orang. Teknologi baru ini pertama-tama akan diterapkan di Satpas Prototype dan berharap akan dipakai secepatnya.
“Tahun ini mudah-mudahan sudah mulai sentralisasi semuanya. Dikendalikan oleh saya. Mau sampai Satpas di ujung gunung pun sudah langsung kelihatan, nggak bisa diprint, sudah saya kunci semuanya. Kecuali dia ikut persyaratan, dia harus ikut ujian dan lulus, baru bisa ke-print,” ucap Yusri.
Terlepas dari itu semua, banyak netizen yang berkomentar. Mari kita simak berikut ini:
“Mana blm bikin lagi” tulisnya di salah unggahan Instagram.
“untung udah punya” kata yang lainnya.
Sedangkan netizen yang satu ini berharap, lebih baik ujian prakteknya dipermudah terlebih dahulu.
“Ya.. mbok yo minimal ujian prakteknya dipermudah… siapa di dunia yang damai aman tentram ini yang akan jalan di jalan raya secara zigzag…. mundur lagi… ” timpal lainnya.