Pakar Pendidikan UGM Mendiskusikan Peran Orang Tua Dalam Membangun Karakter Anak 

Pakar Pendidikan UGM Mendiskusikan Peran Orang Tua Dalam Membangun Karakter Anak.
Pakar Pendidikan UGM Mendiskusikan Peran Orang Tua Dalam Membangun Karakter Anak. Sumber : Pexels
0 Komentar

sumedangekspres – Pakar pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Agus Sartono, mendiskusikan peran orang tua dalam membangun karakter anak. Menurutnya, orang tua memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter anak, dan menjadikan mereka pribadi yang berintegritas dan berakhlak mulia.

Menurut pakar pendidikan UGM, rumah atau keluarga harus menjadi sekolah utama dan pertama bagi anak. Sartono, mantan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Pendidikan dan Moderasi Keagamaan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan, upaya membangun karakter anak harus dilakukan sejak dini.

“Orang tua harus memberikan pola asuh yang tepat agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak baik, berjiwa kemasyarakatan yang baik, beriman, dan juga bertakwa,” jelasnya.

Baca Juga:Sebanyak 545 Tenaga Kerja Mengisi Hunian Pekerja Konstruksi di IKNKerjasama Trilateral Jepang-Korea Selatan-AS Meningkat Drastis Tahun 2023

Selain orang tua, sekolah juga berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Bahkan, pembentukan karakter ini bisa dimulai dari pendidikan anak usia dini.

Tahapan ini sangat krusial dalam pembentukan karakter anak. Dalam mendukung pembentukan karakter anak di sekolah atau madrasah, guru memiliki peran yang sangat sentral.

Ia juga menyoroti, perlunya peran aktif orang tua dan guru dalam memantau akses anak ke internet atau media sosial. Pendampingan diperlukan untuk melindungi anak dari kemungkinan mengakses konten kekerasan, karena konten tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak.

Lebih lanjut, orang tua dan guru harus terus memberikan edukasi mengenai pentingnya saling mencintai dan menghormati serta memiliki empati.

Orang tua dan guru harus membangun komunikasi yang baik dengan anak sebagai salah satu cara untuk mencegah anak dari tindakan kekerasan.

Sementara itu, Kemenko PMK mendorong penguatan pendidikan karakter sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Mutu Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, dorongan itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Ia menginformasikan, pemerintah melalui satuan pendidikan terus melakukan berbagai upaya strategis untuk mendukung program penguatan karakter anak. Sehingga, pihak terkait juga wajib untuk turut serta dalam mendukung suksesnya program tersebut. ***

0 Komentar