Dorongan yang Lebih Rendah Dalam Bersosialisasi Bukanlah Stigma Negatif

Kenali dunia dari sudut pandang introvert.
Kenali dunia dari sudut pandang introvert. Sumber : Pexels
0 Komentar

sumedangekspres – Orang secara alami bervariasi dalam cara sosial mereka. Beberapa memiliki lusinan teman yang selalu mereka ajak bergaul atau berkirim pesan. Sebagian lainnya memiliki dorongan yang lebih rendah untuk bersosialisasi, dan dapat dilihat dalam berbagai cara sebagai berikut :

1. Mereka suka menghabiskan banyak waktu sendirian.

2. Mereka menyendiri karena pilihan.

3. Mereka memiliki hobi solo yang lebih mereka nikmati daripada bersama orang lain.

4. Ketika mereka bersosialisasi, mereka senang melakukannya dalam dosis yang lebih kecil.

5. Mereka puas memiliki jumlah teman yang lebih sedikit.

6 Mereka lebih memilih dengan siapa mereka ingin bergaul.

Baca Juga:Ketua BAZNas Kabupaten Sumedang Tetapkan Zakat Fitrah Senilai Rp 32.500Pangeran Harry Disarankan Untuk Tidak Menghadiri Penobatan Raja Charles Setelah Penghinaan Frogmore

Banyak teman sebayanya yang tidak memahami hal ini, dan menampar orang yang kurang sosial dengan sejumlah stereotip negatif. Ini merupakan fakta di banyak negara Barat, di mana yang ideal adalah menjadi social butterfly.

Tidak apa-apa untuk menjadi pendiam, tidak apa-apa menjadi lebih pendiam secara keseluruhan, dan tidak apa-apa menjadi lebih pendiam dari biasanya dalam percakapan tertentu. Tidak apa-apa jika Anda tipikal yang menahan diri saat bertemu orang baru.

Setiap orang pendiam tahu bagaimana rasanya duduk santai dengan sekelompok teman, dengan senang hati berdiskusi, ketika seseorang berkata, ” Kamu pendiam sekali. Ada yang salah?” Orang yang pendiam mungkin juga terlihat pemalu atau tidak ramah. Tentu, terkadang orang menjadi pendiam karena ketidaknyamanan dan hambatan, tetapi seringkali mereka melakukannya karena pilihan.

Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa setiap orang harus sama “banyak bicaranya” dengan orang lain. Beberapa orang lebih memilih untuk mendengarkan. Hanya karena mereka tidak terus-menerus mengatakan sesuatu, bukan berarti mereka tidak bisa menjadi orang baik dengan cara yang lain, atau membuat dampak ketika mereka berbicara.

Sekali lagi, gagasan bahwa setiap orang harus banyak bicara, dan jika tidak demikian, maka mereka dianggap bermasalah atau cacat, adalah sikap yang tidak empati dan kasar. Dalam beberapa budaya, bersikap tenang dan pendiam dipandang sebagai tanda kesopanan, kebijaksanaan, dan kedewasaan.

0 Komentar