Riset: Hobi Pamer Harta, Bisa Jadi Solusi Insecurity

Riset: Hobi Pamer Harta, Bisa Jadi Solusi Insecurity
Riset: Hobi Pamer Harta, Bisa Jadi Solusi Insecurity (Mengerti.Id)
0 Komentar

Seseorang yang memiliki rekening fantastis dengan harta selangit maka dilabeli dengan istilah sultan atau crazy rich. Fenomena di mana orang-orang secara sengaja memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki, mulai dari rumah mewah, villa, jet pribadi, sport car, moge atau motor gede, bahkan hingga jumlah saldo rekening pribadi.

Lantaran nilai harta kekayaan mereka yang terbilang sangat fantastis itulah, predikat Crazy Rich lantas disematkan. Sehingga Crazy Rich yang awalnya bahkan tidak diketahui namanya, latah muncul ke publik untuk sekedar mengikuti tren, ataupun untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat. “Sayangnya, disadari atau tidak, di balik euforia fenomena Crazy Rich ini, tersimpan dampak negatif.

Tidak sedikit yang kemudian terhipnotis ingin menjadi kaya secara cepat,” kata CEO dan President Director PT Inti Sasa Rudolf Tjandra kepada wartawan baru-baru ini. Dengan kampanye ini akan menjadi sebuah gerakan yang masif dan berkelanjutan, bukan gerakan yang sifatnya hanya sementara. Ia berharap nantinya akan membentuk sebuah kebiasaan. “Kebaikan itu memang menular, tetapi tidak perlu menunggu waktu untuk ditularkan. Jadi mari bersama-sama, mulai saat ini, mulai dari diri sendiri, kita berlomba-lomba berbuat kebaikan. Menjadi The Crazy Kind dan mengubah dunia menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.

Flexing dan Crazy Rich Tak Cerminkan Empati

Baca Juga:Girls, Lip Cream dan Lipstik Beda Lho! Apa Bedanya?Cuma 20 Ribu, Lip Cream Nude Rekomendasi Untuk Ombre Lips

Faktanya, berdasarkan data Bappenas, sebagian penduduk hingga kini masih mengalami gizi buruk, stunting, dan obesitas.

Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi kurang gizi di Indonesia mencapai angka 17,7 persen. Flexing juga dinilai sebagai tindakan minim empati, terlebih ketika banyak masyarakat yang sedang jatuh bangun ekonominya saat pandemi.

Sungguh sebuah ironi ketika orang yang melakukan tindakan jauh dari norma dan etika, justru dijadikan teladan. “Crazy Rich hanya pamer sana sini sementara rakyat jelata hanya bisa gigit jari. Memang sudah seharusnya fenomena ini diakhiri,” katanya.

0 Komentar