sumedangekspres- Pemerhati dan Peduli Lingkungan Asep Sugian mengaku, kurang setuju soal Kecamatan Jatinangor menjadi Kawasan Perkotaan. Dengan konsep KPJ akan menjadikan Jatinangor, sebagai embrio memisahkan diri, justru itu yang menjadi kekhawatiran.
Meurutnya, Sumedang itu membutuhkan pemerataan jumlah penduduk, dan populasi penduduk. Meingat jumlah penduduk sudah sangat padat di Kecamatan Jatinangor.
“Kecamatan Jatinangor penduduknya sudah sangat padat. Bagaimanapun penataanya tetap saja akan seperti itu. Fakta dan kentaanya dampak sosial justru yang terjadi di Jatinangor,” kata Asep.
Baca Juga:Tips Memelihara Kucing dengan BaikWow Gunung Tampomas, Sisa Peradaban Banjir Nabi Nuh
Asep menegaskan, jika ada kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Sumedang, harusnya ada terobosan bagaimana agar terjadi pemerataan dan tidak terjadi kesenjangan.
“Salah satu contoh untuk Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor jumlah penduduknya sudah cukup padat. Bahkan bisa dikatakan terpadat di Sumedang,” ucapnya.
Menurutnya, jika Kecamatan Jatinangor penghasil PAD terbesar dibanding kecamatan lainnya. Selain iti Asep juga mepertanyakan kekurangan Pemkab Sumedang untuk Jatinangor.
Menututnya, bila terjadi kesenjangan, lebih disebabkan dari jumlah penduduknya. Jatinangor bagian dari Sumedang, dikhawatirkan jika memisahkan diri, terkecuali jika menginginkan Jatinangor jadi kota Administratif.
“Mending fair aja, jangan ujung ujungnya bikin KPJ. Sebaiknya sportif aja kita bikin mau konsorsium atau apa. Selanjutnya di uji layak tidaknya kalau memang mau pisah dari Kabupaten Sumedang menjadi kota Administratif,” tuturnya. (kos)