Pada suatu ketika mani ajar itu menetes mengenai gagang kujang ajar itu. Maka Ratu Mandapa membelah pinang dengan kujang itu, terbawalah mani ajar itu serta, ketika sedang makan sirih mani itu termakan oleh Ratu Mandapa, lama-kelamaan ia mengandung dan setelah duabelas bulan lalu melahirkan. Kitab Waruga Jagat
(10) putranya seorang bayi perempuan serta cantik rupanya, maka dinamai Tandurangagang. Maka setelah dewasa diserahkan kepada Pangeran Jakerta, ketika ditiduri maka keluar api dari kemaluannya, maka kemudian diminta oleh Ratu Cirebon akan diperistri, tetapi keluar api dari kemaluannya, maka diberikan kepada Kiai Gedeng Mataram, ketika akan ditiduri, keluar api dari kemaluannya. Karena itu dianggap tidak berguna, lalu dijual kepada Ratu Belanda dengan bedil (meriam), meriam itu dibagi: Mataram Si Gunturgeni, Cirebon Si Santomi, kepada Banten si Amuk. Maka putra SIliwangi yang lahir dari Padnawati dinamai Ranggamantri, maka berputra Selawati, Ratu Selawati berputra Sang Adipati bertempat di Kuningan. Yang seorang dinamai Ratu Sedalarang.
Maka berputra Perbu Cakradewa, Prabu Cakradewa berputra Singacala. Maka seorang putranya Kidangpananjung dinamai Perbu Sari berputra dua orang, yang dinamai Borosngora, ditempatkan di Panjalu, yang seorang lagi ada di Rajapolah. Adapun putra Ratu Komara dinamai Dewaguru, Dewguru berputra Guruhaji, Guruhaji berputra Hajiputih, Hajiputih berputra Susuhunan Gösanhulun, Susuhunan Gösanhulun berputra Pangeran Sumedang Kahiangan penjelmaan Komara dinamai Batara Tuntungbuwana jatuh di Sumedanglarang. Kitab Waruga Jagat
Baca Juga:Sistem Beribadah Sunda WiwitanAjaran Nenek Moyang Sunda Wiwitan
(11) Adapun putranya, yang bernama Banyakkudika yang lahir di Lopasir, yang seorang bertempat di Bandung, yang seorang bertempat di Kahuripan. Adapun putra Marajasakti tujuh orang banyaknya, yang seorang Ratu Roban, bertempat di Roban, yang seorang Ratu Gelukherang bertempat di Tanjungbang, yang seorang Ratu Jalakronceak bertempat di Wirasa, yang seorang Ratu Batagurun bertempat di Guha Upas, yang ada di Lakbok, dinamai Sanghiang Pasarean, yang seorang Ratu Romangelanherang di Guha Pajajaran, itulah Siluman Tujuh di Timur.
Putra Ratu Komara dinamai Batara Niskala, maka berputra Marajahiang Niskala. Inilah Cirebon. Putra Baginda Ali dinamai Jenal Abidin, putranya yang ketujuh diserahkan kepada Syekh Magrib, bernama Molana Kasan, berputra Ratu Campa berputra Nyai Gedeng Campa. Nyai Gedeng Campa berputra Haji Duta Samud, yang berputra Nyai Gedeng Jatiswara, Nyai Gedeng Jatiswara berputra Sunan Jati, Susunan Jati berputra Sabakingking di Banten. Kitab Waruga Jagat