sumedangekspres – Versi terbaru dari ChatGPT telah hadir yaitu GPT-4 yang memiliki kelebihannya tersendiri dengan kemampuannya dapat menganalisa gambar bukan hanya teks saja.
GPT-4 maupun ChatGPT pada dasarnya merupakan sama-sama program language model terlatih berformat percakapan.
Dalam percakapan tersebut penggunanya dapat memberikan perintah dan akan mendapatkan respon dari chatbott layaknya berkomunikasi dengan manusia.
Baca Juga:Saingi ChatGPT, Google Memperkenalkan AI Milik MerekaMembuat Kata Mutiara Menyambut Ramadhan? Gunakan ChatGPT!
Memang keduanya terlihat mirip namun tak sama, karena GPT-4 ini dibekali dengan beberpa kemampuan yang lebih dibandingkan dengan ChatGPT versi sebelumnya GPT-3.5.
Pengguna ChatGPT plus atau yang berbayar akan secara otomatis dapat mengakses GPT-4 oleh OpenAI, namun untuk pengguna gratis tampaknya harus bersabar dahulu.
Dikutip dari Kompas.com berikut merupakan kelebihan GPT-4 dibandingkan dengan ChatGPT.
1. Bisa mendeteksi gambar OpenAI menyebut GPT-4 bukan hanya sebagai language model, melainkan multimodal model.
Karena GPT-4 bisa mendeteksi dan menjelaskan sebuah data gambar, tak hanya teks seperti di ChatGPT. Dengan GPT-4, pengguna bisa memasukkan perintah dalam format teks dan gambar.
Kemudian, GPT-4 bakal memberikan penjelasan atau tanggapan berupa teks atas perintah yang terdiri dari teks dan gambar.
Deteksi gambar bisa dibilang kemampuan yang mencolok di GPT-4. Akan tetapi, kemampuan deteksi gambar dari GPT-4 ini sayangnya masih dalam tahap uji coba.
Fitur deteksi gambar GPT-4 belum bisa dijajal untuk umum.
2. Memberikan respons yang lebih aman
Baca Juga:Cegah Stunting : Alita Kembangkan Aplikasi e-Simpati untuk Memonitor Ibu HamilChatGPT Down: Masyarakat Keluhkan OpenAI Tidak Berfungsi
Risiko GPT-4 masih sama seperti ChatGPT, yakni berpotensi memberikan berbagai respons yang tidak aman dari sebuah perintah, seperti saran yang berbahaya, kode yang bermasalah, dan informasi yang tidak akurat.
Untuk mengatasi risiko itu, OpenAI mengaku telah melibatkan berbagai ahli untuk memberikan masukan dalam melatih GPT-4 agar dapat menolak perintah-perintah berbahaya dan menyajikan respons yang lebih aman.
Dengan proses latihan itu, OpenAI mengeklaim dapat menurunkan kecenderungan GPT-4 untuk merespons perintah yang berbahaya sebesar 82% dibanding GPT-3.5 (program inti yang digunakan untuk merancang ChatGPT).