Menurutnya, AI yang menghasilkan musik seperti MusicLM melanggar hak cipta karena mencuri audio dari input yang dimasukkan ke mereka.
Oleh karena itu, hal tersebut melanggar undang-undang Hak Cipta Amerika Serikat soal reproduksi konten.
MusicLM bukan AI pertama yang mampu menghasilkan musik. Sebelumnya, ada Riffusion dan Dance Diffusion yang bisa menghasilkan musik dengan memvisualisasikannya.
Baca Juga:Membuat Kata Mutiara Menyambut Ramadhan? Gunakan ChatGPT!Cegah Stunting : Alita Kembangkan Aplikasi e-Simpati untuk Memonitor Ibu Hamil
Ada pula Audio ML yang juga produk Google dan produk AI milik OpenAI, Jukebox. Namun, deret AI tersebut tidak rilis ke publik karena keterbatasan teknis dan data untuk latihan.
Isu pemanfaatan AI untuk menghasilkan konten mengemuka usai OpenAI menciptakan ChatGPT. AI tersebut mampu menghasilkan konten berkualitas hanya dari perintah sederhana yang dimasukkan.
Kemunculan ChatGPT pun membuat Google ketar-ketir. Bahkan, Pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin disebut-sebut berencana meluncurkan lebih dari 20 produk AI sepanjang 2023 ini
Page dan Brin kabarnya memberi nasihat kepada para pemimpin Google untuk berinvestasi besar-besaran dalam teknologi AI.
Google sendiri sebetulnya sudah melirik potensi AI, meski mereka memilih lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi tersebut.