sumedangekspres – Pada hari ini kami akan memberikan informasi mengenai persoalan subsidi PPN Mobil Listrik Mempercepat Elektrifikasi Indonesia.
Pemerintah dan brand produsen otomotif membicarakan persoalan pajak atau subsidi PPN bagi mobil listrik.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 38 Tahun 2023, yang mengatur PPN atas penyerahan kendaraan listrik roda empat dan kendaraan bus listrik baterai.
Baca Juga:Nih 6 Rekomendasi Sewa Bus Parawisata Bandung Untuk Holiday!!!Review Spesifikasi Toyota Raize
Dibayar oleh negara untuk tahun anggaran 2023 (PMK PPN DTP kendaraan listrik). Potongan pada PPN ini dari pemerintahan untuk mempercepat elektrifikasi.
Mulai berlaku pada 1 April dampak pada penjualan mobil wuling air ev sedang di kaji oleh pihak wuling karena sangat laris wuling keanehan sejak munculnya air ev di pasar Indonesia.
Wuling dan produsen otomotif yang memproduksi mobil listrik lainnya sedang mempersiapkan stock mobil agar kapasitas produksi meningkat dan elektrifikasi cepat diterapkan.
Sebelumnya, pemerintah memastikan hanya kendaraan listrik murni/BEV yang bisa mendapatkannya. Sejauh ini, hanya Wuling dan Hyundai yang memenuhi persyaratan tersebut.
Masyarakat baru sebagian yang menyadari dengan tujuan Indonesia untuk menerapkan kebijakan elektrifikasi apakah akan membaik dari segi lingkunganya atau akan memperburuk lingkungan melebihi polusi udara.
Kenapa begitu? karena dapat menghilangkan sejumlah pekerjaan otomotif seperti bengkel,mobil listrik hadir dengan komponen sederhana dan tidak serumit mobil berbahan bakar bensin yang menguntungkan si pemilik.
Dengan kesimpelan mobil listrik toko sparepart, toko suku cadang motor dan mobil. Karena dengan adanya elektrifikasi di Indonesia tidak akan berguna lagi BBM bahan bakan minyak ini.
Baca Juga:Review Spesifikasi Toyota Avanza VelozAFC Mengusut Tindakan Dari Tentara Israel Menembak Pemain dan Penonton di Stadion Palestina
Padahal Negara Indonesia mempunyai banyak ladang minyak bisa kalian lihat depo pertamina dan yang lainya juga banyak di indonesia.
Tidak tahu kenapa Indonesia sangat ingin mempercepat elektrifikasi padahal Negara ini merupakan paru-paru dunia namun berbanding terbalik karena banyak hutan yang terbakar dan munculnya kendaraan yang mengunakan baterai atau kendaraan listrik.
Produsen mobil listrik kewalahan dengan kurangnya stock yang dibuat dan para produsen mobil listrik apakah belum tahu atau pura-pura tidak tahu mengenai dampak negatif elektrifikasi.