Benarkah banyak calon Anggota Dewan (Legislatif) yang masih pergi ke dukun, kenapa?  

Benarkah banyak calon Anggota Dewan (Legislatif) yang masih pergi ke dukun, kenapa?  
Benarkah banyak calon Anggota Dewan (Legislatif) yang masih pergi ke dukun, kenapa? (istimewa/Tribunsumsel.com) 
0 Komentar

  1. Keyakinan budaya dan tradisi: Dalam beberapa budaya atau komunitas tertentu, dukun atau praktisi supranatural dianggap memiliki keahlian khusus dalam memberikan panduan atau dukungan spiritual. Beberapa calon anggota DPR mungkin mempercayai praktik-praktik ini berdasarkan keyakinan budaya atau tradisi yang telah ada dalam masyarakat mereka.
  2. Pencarian keberuntungan atau dukungan politik: Dalam lingkungan politik yang kompetitif, beberapa calon anggota DPR mungkin mencari cara untuk meningkatkan peluang mereka untuk memenangkan pemilihan atau mendapatkan dukungan politik. Mereka mungkin percaya bahwa dukun dapat memberikan “keberuntungan” atau melalui praktik supranatural dapat mempengaruhi hasil politik.
  3. Strategi politik atau citra publik: Beberapa calon anggota DPR mungkin mengunjungi dukun atau praktisi supranatural sebagai strategi politik untuk memperkuat citra publik mereka atau menunjukkan bahwa mereka peduli dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat secara holistik, termasuk dalam hal spiritual atau supranatural.
  4. Pengaruh dan tekanan kelompok: Lingkungan politik seringkali dipengaruhi oleh pengaruh kelompok atau jaringan politik tertentu. Jika anggota kelompok atau rekan politik tertentu memiliki keyakinan atau praktik yang melibatkan dukun, calon anggota DPR mungkin merasa perlu untuk mengikuti praktik tersebut agar tetap terhubung atau mendapatkan dukungan dari kelompok tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa keputusan seseorang untuk mengunjungi dukun atau praktisi supranatural tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh calon anggota DPR. Setiap individu memiliki motivasi dan alasan yang unik. Terlepas dari itu, dalam konteks pengambilan keputusan politik, penting bagi calon anggota DPR/ DPRD untuk mempertimbangkan pendekatan berbasis bukti, transparansi, dan etika dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat.

Berjuanglah untuk menjadi anggota dewan dengan cara-cara dan proses yang benar, niscaya niat pengabdian membangun bangsa melalui jalan menjadi anggota dewan akan memiliki nilai ibadah dan mendapat barokah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,

(wallahu alam bi sawwab)

0 Komentar