sumedangekspres – Sejarah Plered Purwakarta tidak lepas dari sejarah gerabah dan perjuangannya, dimana Palered, Cirata, Gandasoli dan Citalang merupakan kota atau desa kuno di Kabupaten Purwakarta.
Sejarah Plered Purwakarta dan gerabah berasal dari zaman Neolitikum. Saat itu sudah ada penduduk yang datang ke kawasan Cirata di sepanjang aliran sungai Citarum.
Hasil penggalian di daerah ini terungkap sisa-sisa kapak batu persegi, alu dan alat-alat untuk memukul batu, di antaranya ditemukan pot dan pot tanah liat, juga dari Panjuna (Anjun), tempat pembuatan gerabah.
Baca Juga:Sejarah Sri Baduga PurwakartaSejarah Kota Purwakarta Sampai Sekarang
Ada beberapa versi Sejarah Plered Purwakarta, diantaranya adalah nama yang berasal dari masa wajib tanam, dimana saat itu daerah tersebut merupakan tempat penanaman kopi dan hasil panennya diangkut dengan gerobak kecil yang ditarik oleh kerbau (disebut PALERED). ). dan kemudian dikembangkan). “PLERED”).
Kopi yang diangkut dengan gerobak terbuat dari papan kayu serta roda dan gerobak, sehingga sangat stabil saat diangkut di jalan berlumpur. Kopi diangkut ke Cikao Bandung/Jatiluhur dan kemudian dibawa ke Tanjung Priok dengan kapal feri menyusuri Sungai Citarum.
Asal Usul Sentra Keramik Plered Kisah menarik lainnya adalah asal usul nama desa di kecamatan Plered yang merupakan sentra produksi keramik di desa ini dan mendapat nama “Anjun”.
Ada beberapa pendapat tentang asal usul nama Anjun:
Ada yang mengatakan bahwa kata “Anjun” adalah kependekan dari “Panjunan”, yang oleh orang disebut “Jun”. Kata “Jun” berarti “buyung” menurut Kamus Sastra Jawa karya S. Prawiro Atmojo.
Menurut asal kata, “Paanjunan” atau “Panjunan” adalah tempat orang membuat tempayan atau tangki air.
Hal ini sama seperti dalam kamus-kamus lain seperti Kamus Umum Bahasa Sunda, yang menyebutkan bahwa “Anjun” adalah “ahli tukang membuat gagarabah (gerabah)”.
Ada juga yang mengatakan bahwa kata “Anjun” berasal dari nama seorang pangeran yang berasal dari Cirebon “Panjunan”, menurut cerita rakyat memang demikian.
Baca Juga:Sejarah Situ Buleud PurwakartaUkuran Meja dan Kursi Makan Ideal
Konon, pada zaman dahulu, bersamaan dengan awal masuknya Islam di Jawa, Pangeran Panjunan dari Kesultanan Kanoman Cirebon menyebarkan Islam ke beberapa daerah di Jawa Barat sekaligus menunjukkan kepada para pengikutnya di daerah tersebut kepiawaiannya membuat keramik terpelajar. dia mengunjungi..