Perusahaan tersebut dimiliki oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Willem Abraham Baud (1816-1879), atau lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan Baron Baud. Untuk mengendalikan harta miliknya yang sangat banyak, Baron Baud membangun sebuah menara.
Menara ini memiliki jam di bagian atas menara dan tangga untuk mencapai puncak. Menara ini dikenal sebagai Menara Loji.
Pendidikan
Pada tahun 1990, kawasan perkebunan diubah menjadi kawasan pendidikan dengan dibangunnya empat perguruan tinggi, yaitu Institut Manajemen Rumah Tangga (IPDN), Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin), Universitas Padjadjaran dan Universitas Winaya Mukti.
Baca Juga:Sejarah Kerajaan Galunggung TasikmalayaSejarah Balubur Limbangan Garut Ibu Kota Kabupaten Dulu
Nama Jatinangor sebagai nama kabupaten baru telah digunakan sejak abad ke-21.
Dengan hadirnya kampus-kampus tersebut, Jatinangor pun mengalami perkembangan fisik dan sosial yang pesat.
Seperti halnya lahan garapan lainnya di pulau Jawa, banyak lahan garapan di Jatinangor yang telah dimanfaatkan kembali untuk perumahan mahasiswa atau pusat perbelanjaan.
Institut Teknologi Bandung kemudian mendirikan kampusnya di kawasan ini pada tahun 2010. Pada tahun 2015, kawasan Jatinangor menjadi salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai Bandung Raya.
Nama Jatinangor sebagai kawasan metropolitan di Bandung Raya masuk dalam Rencana Daerah (RT/RW) pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Itulah Informasi Sejarah Perkebunan Teh di Jatinangor.