Puskesmas Sukagalih Fokus Tangani Stunting

PENGESAHAN: Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda (Kanan) di dampingi PLT Camat Sumedang Selatan, Asep Aan Dahlan dalam Penandatanganan Komitmen  Bersama pada kegiatan Loktri kedua tahun 2023 Puskesmas Sukagalih. Selasa, (6/6).
PENGESAHAN: Kepala Puskesmas Sukagalih, Ida Warlinda (Kanan) di dampingi PLT Camat Sumedang Selatan, Asep Aan Dahlan dalam Penandatanganan Komitmen  Bersama pada kegiatan Loktri kedua tahun 2023 Puskesmas Sukagalih. Selasa, (6/6). (Istimewa)
0 Komentar

KOTA– Lokakarya mini triwulan (Loktri) kedua tahun 2023 yang dilaksanakan Puskesmas Sukagalih pada Selasa (6/6). Kali ini memprioritaskan pembahasan beberapa program kerja.

Seperti yang disampaikan Puskesmas Sukagalih Ida Warlinda S Kep Ners kepada Sumeks baru-baru ini.

“Terkait dengan kegiatan Loktri kedua tahun 2023 yang sudah dilaksanakan pada 6 Juni 2023. Kami membahas beberapa program kerja yang dirioritaskan Puskesmas kami,” tuturnya.

Baca Juga:Sukagalih Fokus Pada Ketahanan PanganSerum DIY Bahan Dasar Buah Alpukat Ini Enak banget Di Wajah dan Bikin Wajah Kalian Bening Alias Glowing

Pertama lanjut Ida, adalah kasus Demam berdarah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih. Kedua pencapaian Sub PIN folio, yang ketiga penanganan stunting dan yang terakhir adalah pemeriksaan gula darah gratis.

“Untuk pencapaian Sub Pin polio kami sudah mencapai 98%, kemudian untuk kasus stunting, dititikberatkan pada entry ke aplikasi Simpati,” ujar Ida.

Ia mengungkapkan, untuk  stunting di entri ke aplikasi Simpati di Puskesma Sukagalih masih belum maksimal setiap bulannya.

Terutama di bulan-bulan selain bulan Februari dan Agustus di aplikasi Simpati ini yang diharapkan minimal bisa mencapai 95% bayi dan balita, bisa datang ke Posyandu untuk ditimbang.

“Untuk kesadaran ini masih sangat rendah di masyarakat, karena melihat dari hasil input data Simpati di bulan Mei 2023 input data masih di bawah standar yaitu di bawah 95%,” jelasnya.

Oleh karena itu, sambung Ida, pihaknya berharap semua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sukagalih bisa bekerjasama, untuk datang memeriksakan bayi dan balitanya ke Posyandu. Tanpa harus dikunjungi oleh kader, hal ini untuk menunjang efektivitas waktu dan kerja para Kader.

“Dalam program penanganan stunting ini kami juga membahas tentang adanya ibu hamil Kurang Energik Kronis (KEK) di bulan Januari dan April. Ini akan ditindak lanjuti dengan dilaksanakanya intervensi terhadap bumil KEK ini, agar tidak menambah lagi jumlah stunting di wilayah Puskesmas Sukagalih.

Baca Juga:Facial Wash DIY Dari Bahan Dasar Buah AlpukatFacial Cleanser Dari Bahan Dasar Buah Pisang

Ida mengatakan,untuk update pemeriksaan gula darah di Puskesmas Sukagalih masih sangat rendah yaitu 26,73%.

“Untuk itu diharapkan masyarakat mau dengan sukarela memeriksakan dirinya. Untuk pemeriksaan darah ini, agar penyakit diabetes itu bisa terdeteksi secara dini,” pungkasnya.(ahm)

0 Komentar