Sekda Setiawan: Jabar Fokus Target Prevalensi “Stunting” 14 Persen Tahun 2024

Sekda Setiawan: Jabar Fokus Target Prevalensi "Stunting" 14 Persen Tahun 2024
Sekda Setiawan: Jabar Fokus Target Prevalensi "Stunting" 14 Persen Tahun 2024 (istimewa : jabarprov)
0 Komentar

sumedangekspresĀ  – Jabar Fokus Target Prevalensi, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja membuka acara Penilaian Kinerja Pelaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Mason Pine Hotel Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (3/7/2023).

Sekda Setiawan mengatakan, saat ini Jabar berhasil menurunkan angka tengkes (stunting) hingga empat persen, dari jumlah kurang lebih 24,6 persen menjadi 20,2 persen.

Capaian tersebut karena adanya komitmen yang kuat, inovasi, dan kolaborasi antara provinsi, kabupaten, dan kota.

Baca Juga:Gila Sih Keren Abis Cisumdawu Sangat Berdampak Pada UMKM JatinangorIstri Ingin Melahirkan Di Rumah Sakit Mewah dan Berstadar Kualitas Tinggi? Tapi Ga Ada Di Sumedang, Tenang Bisa Lewat Cisumdawu Mau Di Bandung, dan Cirebon Bisa Gass

ā€œUntuk itu diharapkan sampai akhir tahun ini kita bisa menurunkanĀ stuntingĀ menjadi 19,2 persen. Tahun 2024 bisa turun lagi targetnya (prevalensiĀ stunting) jadi 14 persen. Saya rasa ini tantangan yang sangat luar biasa,ā€ papar Setiawan.

ā€œPoin saya adalah bahwa yang 14 persen itu di mana saja atau yang 19,2 persen ini ada di mana saja.Ā By name by addressĀ harus kita ketahui persis lalu apa intervensinya. Itu yang akan menjadi tantangan kita semua,ā€ imbuhnya.

Menurut Setiawan, ada dua hal yang bisa diintervensi dalam penurunanĀ stuntingĀ di Jabar, yaitu intervensi terkait dengan gizi spesifik kurang lebih sebanyak 30 persen dan gizi sensitif 70 persen.

ā€œSehingga intervensi kita mau tidak mau adalahĀ stuntingĀ tidak hanya berkonotasi dari sisi kesehatan, apalagi pelayanan kesehatan,ā€ katanya.

Hal tersebut juga disampaikan sesuai dengan Teori H.L. Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40 persen faktor lingkungan, 30 persen faktor perilaku, 20 persen faktor pelayanan kesehatan, dan 10 persen faktor genetika (keturunan).

Kemudian Sekda Setiawan pun menyebutkan terdapat delapan Aksi Konvergensi Percepatan PenurunanĀ Stunting, yakni analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembukĀ stunting, dan peraturan bupati/wali kota percepatan penurunanĀ stuntingĀ .

Jabar Fokus Target Prevalensi, selain itu adalah pembinaan pelaku dan Ā pemerintahan desa/kelurahan, sistem manajeman data stunting, pengukuran dan publikasiĀ stuntingĀ serta reviu kinerja tahunan.

0 Komentar