sumedangekspres– BIJB Kertajati, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka ada di tangan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Sebab, jalan bebas hambatan tersebut akan menjadi akses utama menuju bandara.
Sayangnya pembangunan proyek Tol Cisumdawu sudah molor hampir 10 tahun sejak dibangun November 2012 silam. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun blak-blakan penyebab molor.
Dia menjelaskan beberapa permasalahan yang menghambat pembangunan tol Cisumdawu tersebut, yaitu masalah lahan dan investasi. Soal investasi, dia tak menjelaskan seperti apa duduk perkaranya.
Baca Juga:DIRESMIKAN PRESIDEN! Jalan Tol Cisumdawu Dibuka Gratis, Sampai Berapa Lama?View Alam Bikin Nyaman, Danau Dikelilingi Kebun Teh dan Pemandangan Hijau Yang Menyegarkan Sejauh Mata Memandang di Sumedang.
Mengenai permasalahan lahan, Kementerian PUPR menargetkan bahwa pembebasan lahan bakal rampung sebagian besar di April ini. Percepatan terus dilakukan agar pembangunan Tol Cisumdawu dapat dikebut.
Tol Cisumdawu ini diharapkan dapat beroperasi pada awal 2022 mendatang, menghubungkan wilayah Bandung dan sekitarnya dengan bandara kebanggaan warga Jawa Barat.
Kita targetkan akhir tahun ini bisa kita tuntaskan walaupun itu berat. Tapi kita akan coba kejar sehingga awal tahun depan sudah bisa dioperasikan Cisumdawu, dan itu akan secara signifikan meningkatkan konektivitas utamanya adalah antara Bandung dengan Kertajati.
Namun, pemerintah tak mau nasib Bandara Kertajati hanya ditentukan oleh Tol Cisumdawu.
Upaya pertama yang dilakukan adalah mengembalikan sebagian penerbangan dari Bandar Udara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat ke Bandara Kertajati. Tujuannya untuk menata kembali rute penerbangan di kedua bandara itu. Langkah tersebut juga dapat mengurangi kepadatan di Bandara Husein Sastranegara.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto memaparkan berupaya memperlancar proses penataan rute terhadap dua bandara tersebut.
Langkah kedua, Kemenhub akan mengoptimalkan konektivitas antara Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban. Kedua infrastruktur transportasi itu diharapkan dapat menstimulir arus barang jasa dan logistik di kawasan industri di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Baca Juga:Benarkah Taman Puspa Bukan Hanya Tempat Wisata Biasa? Jadi Wisata Edukasi Sumedang? Benarkan Lebih dari Cisoka?GT Paseh Akan Bisa Beroprasi Akhir Juli, Yuk Simak Progres Tol Cisumdawu Terkini
Selain pembangunan Tol Cisumdawu, langkah ketiga yang dilakukan pemerintah untuk Bandara Kertajati, yaitu akan memberangkatkan calon jamaah haji dan umroh asal Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan dan barat.
Baru yang terakhir Kemenhub akan menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat pemeliharaan pesawat atau Maintenance Repair Overhaul (MRO). Itu dilakukan untuk mengembangkan bisnis non penumpang di bandara tersebut.