sumedangekspres – Tari Sintren : Seni Tari Dari Jawa Barat yang Penuh Misteri, Penari Dirasuki Roh Halus dan Menari Dengan Bebas.
Tari Sintren memiliki keunikan dengan suasana mistis yang melekat padanya.
Setiap ritual sebelum dan selama pertunjukan memiliki filosofi tersendiri. Tarian ini khas dari daerah Cirebon dan menggabungkan unsur magis dalam penampilannya.
Para penari Sintren percaya bahwa mereka dirasuki oleh ruh bidadari yang dipanggil oleh sang dalang.
Saat menari, para penari Sintren mengaku kehilangan kesadaran.
Baca Juga:13 Alat Musik di Jawa Barat dan Cara Memainkannya, No 9 Hanya Diketahui Warga SubangGELARI PELANGI JABAR 2023, Atalia Apresiasi PKK Kota Bandung Perkuat Sektor Ekonomi dan Pendidikan Keluarga
Mereka seperti diarahkan oleh kekuatan lain untuk menari sesuai dengan alunan musik dan syair yang dinyanyikan oleh para pengiring.
Sebelum memulai pertunjukan, sang dalang melakukan ritual untuk memanggil arwah sang bidadari.
Ia membakar kemenyan dan membacakan doa-doa. Syair yang dinyanyikan oleh para pengiring juga berfungsi untuk memanggil sang bidadari.
Dupa atau kemenyan yang dibakar oleh sang dalang berfungsi sebagai pengharum dan sebagai alat untuk memanggil sang bidadari.
Selain itu, kembang tujuh rupa yang ditaburkan oleh penari pengiring juga memiliki peran serupa, karena bidadari menyukai wangi-wangian.
Selama pertunjukan, mata para penari Sintren selalu terpejam dan mereka menggunakan kacamata hitam.
Kacamata hitam tersebut berfungsi untuk menyekat pandangan mata agar tidak langsung melihat ke arah dunia halus.
Sebelum menari, penari Sintren biasanya akan mengenakan baju biasa.
Baca Juga:Wisata Alam Pangjugjugan, Tak Hanya Mempesona Tetapi Memiliki Perkebunan Yang Asri Juga Cocok Dijadikan List Destinasi ke SumedangWisata Religi Candi di Sumedang, Ada Kemiripan Dengan Candi Canti Tua di Dieng Jawa Tengah
Kemudian sang dalang akan mengikat mereka dengan tali dan kain, membungkus dengan tikar, dan menempatkannya dalam kurungan ayam.
Setelah beberapa waktu, penari tiba-tiba keluar dari kurungan dengan kostum tari lengkap dan mengenakan kacamata hitam.
Ini merupakan bagian dari proses gaib ketika sang bidadari masuk ke dalam tubuh penari.
Saat penonton menyawer penari Sintren dengan melemparkan uang koin dan mengenai tubuh mereka, penari tiba-tiba berhenti menari dan jatuh.