sumedangekspres – Gunung Salak disebut gunung paling angker di Jabar, ini 7 fakta menarik gunung tempat kecelakaan pesawat Sukhoi.
Gunung Salak terbentang di dua wilayah, yaitu Bogor dan Sukabumi, dan masuk dalam yurisdiksi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Gunung Salak memiliki sejumlah puncak, di antaranya Puncak 1 (Puncak Manik) dan Puncak 2 (Puncak Prabu) yang banyak dikunjungi oleh para pendaki.
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang Gunung Salak kami sajikan.
1. Kaya Akan Nuansa Mistis dan Mitos
Baca Juga:Destinasi Wisata Gunung Putri Bogor Jabar, Cocok Untuk Liburan Keluarga7 Gunung Api di Jawa Barat Bisa Meletus Kapan Saja
Gunung Salak di Jabar sering dianggap sebagai salah satu gunung paling angker di Jawa Barat bahkan di seluruh Indonesia.
Banyak kisah tentang pendaki yang hilang atau meninggal di Gunung Salak, dan sering kali terjadi pengalaman mistis saat pendakian.
Salah satu mitos yang berkembang adalah adanya pusat kerajaan gaib di Puncak Manik Gunung Salak, tempat yang dianggap suci dan dijauhkan dari aktivitas manusia.
Penduduk setempat percaya bahwa ada makhluk gaib yang merupakan perwujudan dari raja legendaris, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
2. Area Berbahaya untuk Penerbangan
Daerah sekitar Gunung Salak sering dilanda kabut. Cuaca buruk semacam ini bisa menyebabkan turbulensi dan membuat penerbangan tidak stabil.
Karena itu, penerbangan pesawat kecil di wilayah Gunung Salak rawan.
Tercatat telah terjadi 9 kecelakaan pesawat di daerah Gunung Salak. Salah satunya adalah insiden pesawat Sukhoi Superjet 100 pada tahun 2012 yang menabrak lereng gunung yang curam.
Kawasan Gunung Salak dianggap berbahaya untuk penerbangan dan kabut yang tiba-tiba sering menyebabkan kecelakaan.
3. Pantangan dan Tradisi
Baca Juga:Inilah Peran Tokoh-Tokoh nasional dalam Mempertahankan kemerdekaanLaptop HP 1000: Paling Keren Soal Spesifikasi Dan Harga!
Beberapa pantangan dan tradisi harus dihormati saat berada di Gunung Salak Jabar .
Pengunjung dan pendaki dilarang memetik bunga anggrek secara sembarangan.
Selain itu, penyebutan buah salak juga dihindari. Nama “Salak” berasal dari bahasa Sanskerta “salaka” yang berarti perak, sehingga memiliki arti “Gunung Perak.”
4. Harta Karun Belanda yang Hilang