7 Gunung Api di Jawa Barat Bisa Meletus Kapan Saja

7 Gunung Api di Jawa Barat Bisa Meletus Kapan Saja
7 Gunung Api di Jawa Barat Bisa Meletus Kapan Saja (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – 7 Gunung Api di Jawa Barat Bisa Meletus Kapan Saja.

Para vulkanolog menganggap gunung berapi sebagai entitas yang hidup, mengalami pertumbuhan dan evolusi.

Begitu pula dengan batuan dan mineral yang tersebar di sekitar gunung berapi, yang mengisahkan kisah petaka masa lalu sambil memberikan pesan tentang persiapan menghadapi ancaman di masa depan.

Sebagai negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia, Indonesia memiliki 127 gunung berapi, termasuk 69 gunung berapi Tipe A di daratan dan 7 gunung berapi Tipe A di lautan. Sisanya adalah gunung berapi Tipe B dan Tipe C.

Baca Juga:Inilah Peran Tokoh-Tokoh nasional dalam Mempertahankan kemerdekaanLaptop HP 1000: Paling Keren Soal Spesifikasi Dan Harga!

Di wilayah Tatar Sunda atau Spesifiknya di Jawa Barat, terdapat tujuh gunung api aktif Tipe A, yaitu Salak, Gede, Tangkubanparahu, Guntur, Papandayan, Galunggung, dan Ciremai, yang masih dalam status normal aktif dan dapat meletus sewaktu-waktu.

Penyelidik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Nia Haerani, menjelaskan bahwa penggolongan gunung berapi didasarkan pada rekam jejak letusan.

Informasi ini mencakup karakteristik letusan masing-masing gunung berapi. Tujuannya adalah memberikan dasar ilmiah kepada masyarakat sehingga mereka tidak hidup dalam ketakutan tanpa alasan yang jelas.

“Pantauan terus-menerus dilakukan pada ketujuh gunung berapi ini melalui pos pemantauan yang tersebar di beberapa titik,” ujar Nia.

Meski karakteristik gunung berapi di Jawa Barat berbeda, seperti tidak adanya letusan kecil yang terjadi secara rutin seperti Gunung Semeru di Jawa Timur, gunung-gunung di Jawa Barat tetap harus diperhatikan.

Meskipun tidak menunjukkan gejala aktivitas seperti gempa vulkanik, gunung-gunung tersebut tetap tidak boleh diabaikan.

Nia menjelaskan bahwa interval waktu antara letusan berbeda-beda untuk setiap gunung berapi.

Baca Juga:5 Rekomendasi Laptop HP: Cocok Untuk Para Mahasiswa Yang lagi cari Laptop Murah untuk Belajar dan bikin Skripsi!Gagal Seram, Pemakaman Gunung Gadung Jabar jadi Tempat Bermain Anak dan Digunakan Untuk Menggantung Jemuran

Terjadinya gejala erupsi di satu gunung tidak berpengaruh pada aktivitas gunung berapi lainnya.

Data dari PVMBG menunjukkan bahwa Gunung Ciremai pernah meletus tujuh kali sejak tahun 1698 hingga 1937.

Letusannya bersifat freatik atau melepaskan gas dalam skala kecil. Jeda antara letusan terpendek adalah 3 tahun, sementara yang terpanjang adalah 112 tahun.

Gunung Guntur di Garut terakhir meletus pada tahun 1887, dan selama abad ke-19 gunung ini meletus beberapa kali.

0 Komentar