3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor: Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang

3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor : Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang
3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor : Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang(Google)
0 Komentar

Cerita Kedua 

Menurut versi lainnya, terceritakan pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri yang sudah lama tinggal bersama namun belum sempat memiliki anak. Siang dan malam, sang suami tak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hingga akhirnya pada suatu malam, ia mendapat petunjuk dari Yang Maha Kuasa melalui mimpi. Dia harus pergi ke gunung di sebelah timur desanya. Ia harus bertapa di lereng gunung tersebut.

Ketika dia bangun di pagi hari, dia memberi tahu istrinya tentang mimpi itu. Setelah suaminya menceritakan tentang mimpinya, wanita itu menghela nafas, tersenyum, dan meminta suaminya untuk segera melaksanakan petunjuk dalam mimpi tersebut.

Baca Juga:Rugi Banget Kalo Gak Pernah Lihat Matahari Tenggelam di Gunung Sumedang, Bikin Lupa Sama Masalah HidupINDIE BANGET! Menikmati Senja Terbaik di Gunung Sumedang, Auto Nyeduh Kopi dan Dengerin Lagu Fourtwnty

Maka, berangkatlah sang suami mencari gunung yang akan dijadikan sebagai tempat untuk bertapa. Setelah menemukan gunung yang dimaksud, mengikuti petunjuk dari mimpinya, dia mulai bermeditasi selama empat puluh hari empat puluh malam.

Tadi malam dia didatangi oleh seorang putri yang sangat cantik. Sang putri tidak lain adalah penjaga supernatural gunung. Melihat seorang putri yang sangat cantik, dia jatuh cinta dan melupakan niat aslinya. Pada akhirnya, dia menikahi sang putri, sang putri sebenarnya adalah titisan dari seekor ular besar. Dua makam di puncak dipercayai sebagai penguasa Gunung Geulis

Mendengar bahwa suaminya menikah dengan setan, wanita itu dibantu oleh penduduk setempat pergi ke pertapaan suaminya di puncak Gunung Geulis. Sebelum mencapai puncak, istrinya mengikatkan kudanya ke kaki gunung geulis yang sekarang dikenal dengan Cikuda.

Pertempuran hebat terjadi antara istri dan putri jelmaan ular. Pada akhirnya kemenangan menjadi milik suami istri. Bahkan, sang suami tewas di tangan istrinya karena kalah perang. Hingga saat ini, di puncak gunung tersebut terdapat dua makam yang dianggap warga setempat sebagai makam penguasa Gunung Geulis.

0 Komentar