3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor: Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang

3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor : Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang
3 Cerita yang menjadi Sasakala Gunung Geulis Jatinangor : Mulai dari Putri Geulis sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang(Google)
0 Komentar

sumedangekspres – Sasakala Gunung Geulis, Gunung Geulis merupakan gunung kecil yang terletak di wilayah barat Kabupaten Sumedang. Tepatnya berada di perbatasan tiga kecamatan yaitu Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Tanjungsari.

Gunung ini memiliki puncak sekitar 1.281 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi, Gunung Geulis tidak diketahui banyak orang di luar sekitar Gunung Geulis.

Sehingga yang mendaki biasanya terbatas pada yang ada di sekitarnya saja, seperti Jatinagor atau Tanjungsari. Kebanyakan yang mencoba mendaki gunung ini adalah orang-orang yang melakukan penelitian di kawasan Jatinagor, baik pelajar maupun mahasiswa.

Baca Juga:Rugi Banget Kalo Gak Pernah Lihat Matahari Tenggelam di Gunung Sumedang, Bikin Lupa Sama Masalah HidupINDIE BANGET! Menikmati Senja Terbaik di Gunung Sumedang, Auto Nyeduh Kopi dan Dengerin Lagu Fourtwnty

Meski tidak terlalu tinggi, dari puncak Gunung Geulis Anda bisa melihat pemandangan alam yang indah, seperti saat matahari terbit di ufuk timur atau saat matahari terbenam di ufuk barat.

Begitu pula dengan pemandangan alam di bawah pegunungan, hamparan sawah diselingi pemukiman dan jalanan. Kawasan Jatinangor juga terlihat jelas dari puncak Gunung Geulis.

Di bagian atas merupakan medan yang datar dan cukup luas. Ada dua pohon beringin besar di sini. Ada juga beberapa kuburan yang dinaungi oleh gubuk atau bangunan. Salah satu bangunan dan mausoleum yang terletak di bawah pohon besar merupakan lambang Gunung Geulis.

Cerita Pertama 

Mengenai makam ini, terdapat berbagai versi cerita. Salah satu versi menyebutkan bahwa makam ini adalah makam istri seorang penguasa (semacam raja) di kawasan Jatinagor kuno. Sang istri sangat terkenal dengan kecantikannya, sehingga orang-orang menjulukinya “Putri Geulis”.

Meski nama aslinya belum diketahui secara pasti. Suatu hari, Putri Geulis meninggal karena sakit. Sebagai tanda cinta kepada istrinya, sang penguasa menguburkan jenazah istrinya di puncak gunung. Dan terakhir disebut Gunung Geulis.

Tak heran, makam di puncak Gunung Geulis ini kerap dikunjungi oleh mereka yang mencari silaturrahmi. Biasanya makam ini dikunjungi pada malam Syuro atau bulan Maulid.

0 Komentar