Tingkat Kenaikan UMR Sumedang Meningkat Namun Tantangan Pengupahan Masih Terjadi

Tingkat Kenaikan UMR Sumedang Meningkat Namun Tantangan Pengupahan Masih Terjadi
Tingkat Kenaikan UMR Sumedang Meningkat (foto: Pinterest)
0 Komentar

sumedangekspres – Kabar gembira warga Sumedang Tingkat Kenaikan UMR Sumedang Meningkat. Selama setahun terakhir, Pemerintah Sumedang mengumumkan kenaikan upah minimum regional (UMR) secara signifikan.

Peningkatan UMR ini akan memberikan dampak positif bagi pekerja, terutama pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraannya. Namun pada kenyataannya masih banyak pekerja yang menerima upah di bawah upah minimum dan hal ini merupakan permasalahan serius yang perlu mendapat perhatian.

Tingkat Kenaikan UMR Sumedang Meningkat namun meskipun pemerintah daerah telah menetapkan kenaikan UMR untuk mencerminkan kebutuhan dasar pekerja di daerahnya, namun banyak perusahaan yang belum sepenuhnya menerapkan standar tersebut.

Baca Juga:Sumedang Merupakan Kota Dengan UMR yang Cukup Tinggi di Jawa Barat, Yuk Intip Urutan UMR di Jawa BaratSurganya Sumedang Ternyata Disini! Intip Hidden Gem 5 Air Terjun Sumedang Mirip Air Terjun Terindah di Dunia ada Mini Niagara

Banyak pekerja yang masih menerima upah di bawah UMR meski sudah ada peraturan yang jelas. Fenomena ini tentu berdampak negatif terhadap kesejahteraan para pekerja yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketimpangan upah yang masih terjadi menunjukkan adanya kesenjangan antara kebijakan dan implementasinya dalam praktik.

Pekerja yang dibayar di bawah upah minimum mungkin akan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, papan, pendidikan, dan akses terhadap kesehatan. Hal ini juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan kesehatan secara umum.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan penegakan hukum yang tegas terhadap perusahaan yang tidak memenuhi persyaratan upah minimum.

Pemerintah daerah harus memantau dan mengaudit perusahaan untuk memastikan bahwa upah dibayarkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi yang tepat harus diterapkan untuk mendorong dunia usaha mematuhi peraturan.

Menurut Pasal 81 ayat (25) UU Cipta Kerja menjelaskan bahwa perusahaan tidak boleh membayar upah lebih rendah dari upah minum yang sudah disesuaikan pemerintah. Dari dasar hukum tersebut, sudah jelas bahwa perusahaan wajib membayar UMR sesuai daerah perusahaan itu berdiri.

Apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan berdampak pada pembayaran gaji karyawan, maka perusahaan dapat menunda pembayaran gaji hingga 12 bulan dengan cara berdiskusi dengan karyawan. Namun setelah 12 bulan, perusahaan harus membayar gaji sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga:Makna Lagu Sorai – Nadin Amizah I Berkisah Tentang Kepergian SeseoranDaftar Film Dan Jam Tayang Lengkap Di Thee Matic Mall Xxi Hari Ini

Peraturan gajinya jelas, perusahaan yang memberikan upah di bawah UMR akan dikenakan denda. Dijelaskan dalam Pasal 81 ayat (63) UU Cipta Kerja, perusahaan yang memberikan upah di bawah UMR diancam pidana paling singkat 1 tahun penjara dan paling lama 4 tahun penjara, dan/atau pidana penjara paling singkat. adalah Rp 100 juta dan maksimal Rp 400 juta.

0 Komentar