“Pemanasan” menjelang Motivasi KONI daerah dan Cabor
Bagi Dr Aqua Dwipayana menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas Gokasi merupakan “pemanasan” sebelum melakukan kegiatan yang sama kepada pengurus KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabang olahraga (cabor) mulai Oktober 2023.
Setelah Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman kembali memberi amanah kepada Dr Aqua Dwipayana untuk menjadi Pengurus KONI Pusat masa bakti 2023-2027, mantan Humas Semen Cibinong itu diberi tugas untuk ke semua provinsi di Indonesia dan mendatangi seluruh cabor. Agenda utamanya adalah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi.
Kegiatan itu merupakan pelayanan KONI Pusat kepada KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabor. Targetnya memberikan motivasi untuk semua stakeholder guna meningkatkan prestasi seluruh cabor.
Baca Juga:BLK Terus Bekerja Mengurangi Angka Pengangguran, Bupati: Laksanakan Dengan Sungguh-sungguhKarnaval dan Lomba antar SKPD Tingkatkan Kekompakan dan Kebersamaan, Bupati Dony: Menumbuhkan Rasa Patriotisme Dalam Membela Bangsa dan Negara
Pada Selasa siang 8 Agustus 2023 Dr Aqua Dwipayana ketemu Marciano di kantor KONI Pusat. Mereka mendiskusikan banyak hal tentang KONI dan olahraga.
Mereka sepakat mulai Oktober 2023 Dr Aqua Dwipayana mengunjungi semua provinsi di Indonesia. Memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada pengurus KONI di 38 provinsi, 514 tingkat II, dan 72 cabor.
“Selama ini Pak Aqua telah memotivasi jutaan orang. Untuk itu saya minta bapak melakukan hal yang sama ke pengurus KONI daerah dan seluruh cabor. Kegiatan ini sebagai pelayanan kepada mereka dari KONI Pusat,” ujar Marciano.
Dr Aqua Dwipayana sangat senang bersyukur dan senang sekali menerima amanah dari Marciano. Di tengah jadwalnya yang padat akan memprioritaskan kepercayaan tersebut.
“Terima kasih banyak Pak Marciano untuk semua amanahnya. Insya Allah saya optimal melakukannya,” pungkas Dr Aqua Dwipayana.
Bergabung ke FORKI
Seni bela diri karate yang berasal dari ”Negeri Sakura” Jepang tidak berbeda jauh dari seni bela diri pencak silat yang berasal dari Bumi Nusantara kita. Seperti pencak silat yang terdiri atas berbagai aliran dan perguruan, karate yang mulai berkembang pesat di Indonesia pada 1960-an itu masuk ke Tanah Air dengan membawa aliran sendiri-sendiri. Pada 1972, berbagai perguruan karate bergabung ke dalam Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).