sumedangekspres – Djajadi Djaja Pendiri Mie Gaga. Mie Gaga Trending dan mendapat sorotan. Kisah Djajadi Djaja Dirikan Mie Gaga Setelah Tersingkir dari Indomie.
Mie Gaga mendapat perhatian dari Netizen di berbagai platform mulai dari trending di twitter hingga banyak konten yang menyebarkan tentang kisah mie Gaga.
Pecinta mie pasti tahu tentang mie Gaga ini salah satu mie Indonesia yang juga memiliki rasa yang lezat dan di akui berbagai Netizen saat ini
Baca Juga:Ada yang Baru di Wisata Tanjung Duriat Sumedang Tapi Harga Masuknya Jadi Mahal? Yuk Update Harga Tiket dan Fasilitas Terbarunya5 Kerudung Warna Unik yang Cocok Dengan Warna Baju Pink Fuschia
Kisah Menarik Djajadi Djaja Pendiri Mie Gaga yang Tersingkir Dari Indomie
Terungkap pencipta Indomie yaitu Djajadi Djaja Chow Ming Hua. Djajadi Djaja Pendiri Mie Gaga.
Djajadi mendirikan usaha bernama Sanmaru Food Manufacturing dengan Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma. Kemudian menjadi direktur pada tahun 1971-1978.
Sanmaru Food Manufacturing merupakan perusahaan pertama kali memproduksi Indomie.
Tahun 1984, Djajadi bekerja sama dengan Salim Group untuk mendirikan PT Indofood Eterna.
Salim Group diprakarsai oleh Liem Sioe Liong yang memiliki PT Lima Satu Sankyu dan PT Sarimi Asli Jaya. Mereka menciptakan merek mie Sarimi dan Supermie sejak tahun 1968. Salim Group juga memiliki usaha terigu Bogasari.
PT Indofood Eterna hasil kerja sama SalDjajadi Djaja Pendiri Mie Gagaim dan Djaja kemudian dipimpin oleh orang dekat Djajadi, Hendy Rusli. Saham PT Indofood Eterna dibagi menjadi dua, 57,5 persen saham milik Djajadi dan kawan kawan. Lalu, 42,5 persen saham menjadi milik Salim Group.
Djajadi tersingkir dari Indofood saat mereka mengalami masalah keuangan pada 1993. Kepimilikan Indofood kemudian sepenuhnya beralih.
Baca Juga:Baju Kebaya Warna Fuschia Ide Outfit Berikan Kesan Kekinian Dalam Balutan EleganSpot Wisata dan Daya Tarik di Curug Cinulang Destinasi Wisata Sumedang yang Tidak Pernah Pudar
Menurut Anthony Salim, kepemilikan beralih ke Salim karena Djajadi (dan rekan-rekannya) berkonflik, sehingga Salim mencari peluang dari masalah Djajadi tersebut.
Pada 1993 Salim memutuskan tidak lagi memakai perusahaan Djajadi, PT Wicaksana sebagai distributor dan kini memakai anak usahanya bernama Indomarco Adi Prima.
Walaupun demikian, pihak Salim membantah rumor bahwa Djajadi dan Salim memliki hubungan yang tidak baik dan rumor-rumor negatif tersebut.