Susuri Jejak Historis di Tempat Bersejarah Bandung

Susuri Jejak Historis di Tempat Bersejarah Bandung
Susuri Jejak Historis di Tempat Bersejarah Bandung (isttempatwisata.pro)
0 Komentar

Sementara itu, tiket masuk ke Observatorium Bosscha cukup terjangkau, pengunjung hanya perlu membayar sekitar Rp15.000 – Rp20.000 sekali masuk.

Alamat: Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391
Jam Buka: Selasa – Jumat (09.00 – 14.30) dan (17.00 – 20.00), Sabtu (09.30 – 14.00) dan (17.00 – 20.00)
Tiket Masuk: Rp15.000 – Rp20.000

4. Museum Mandala Wangsit Siliwangi

Wisata Sejarah di Bandung berumula pada; tahun 1910-1915, bangunan bersejarah ini merupakan tempat tinggal para Perwira Belanda.

Baca Juga:Wisata Sejarah Gratis di 10 Bangunan Bersejarah di Bandung yang Punya Historis MenarikKawah Putih Ciwidey : Bau Belerang Tak Mengganggu Keindahan Kawan yang Bisa Berubah Warna Ini

Kemudian, seiring berjalannya waktu gedung ini dialihfungsikan menjadi museum, tepatnya di tahun 1966.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi menyimpan koleksi senjata serta peralatan perang pada saat Jepang menjajah Indonesia.

Tak hanya itu, dahulunya tempat ini menjadi markas persembunyian Pasukan Siliwangi dari pasukan Jepang.

Selain yang berkaitan dengan perang, Museum Mandala Wangsit Siliwangi pun turut menghadirkan lukisan yang menggambarkan sistem romusha di zaman Jepang, peristiwa Bandung Lautan Api, serta koleksi busana milik Ki Hajar Dewantara.

Alamat: Jl. Lembong No.38, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111
Jam Buka: Senin – Sabtu (08.00 – 14.00)
Tiket Masuk: Rp10.000

5. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Wisata Sejarah di Bandung terakhir adalah Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau Monju.

Lebih kenal dengan sejarah Kota Bandung lewat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau Monju.

Baca Juga:17 Wisata Alam Tersembunyi di Bandung yang Penuh Pesona MemukauKelebihan dan Kekurangan Truecaller Melacak Lokasi Nomor Hp Tanpa Diketahui

Monju diresmikan pada tahun 1995, lokasi monumen ini berhadapan langsung dengan kantor Gubernur Jawa Barat, yakni Gedung Sate.

Berdiri di atas lahan seluas 72.040 m2, monumen ini punya desain berbentuk bambu runcing yang kerap jadi senjata tradisional di masa perjuangan, serta sentuhan arsitektur modern.

Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat memiliki relief yang menceritakan bagaimana sejarah rakyat Jawa Barat mulai dari zaman kerajaan, pergerakan, kemerdekaan, sampai dengan masa mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah.

Di dalamnya terdapat 7 diorama pada ruang pameran tetap. Tak hanya itu, Monju turut memiliki ruang audiovisual dan perpustakaan, sehingga memudahkan pengunjung dalam mencari informasi yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Jawa Barat.

0 Komentar