Mengulas Sejarah Waduk Jatigede Sumedang

Mengulas Sejarah Waduk Jatigede Sumedang
Mengulas Sejarah Waduk Jatigede Sumedang(sda.pu.go.id)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengulas Sejarah Waduk Jatigede Sumedang. Sumedang memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Berdasarkan data kesejarahannya, sebelum Indonesia merdeka, wilayah Sumedang pernah mengalami zaman prasejarah.

Zaman kerajaan Tembong Agung, zaman Kerajaan Sumedang Larang (1580 – 1620) , zaman pengaruh Mataram (1620-1677), zaman Kompeni (1677 – 1799), zaman Pemerintah Hindia Belanda (1808 – 1942), dan zaman Pendudukan Jepang (1942 – 1945).

Sejak Zaman Sumedang larang sampai dengan zaman Pendudukan Jepang, tercatat ada 29 penguasa (raja dan bupati).

Baca Juga:Berpetualang di Wisata Air Terjun Curug Omas BandungMengulas Sejarah Gunung Lingga Sumedang

Tiap zaman pemerintahan penguasa-penguasa itu meninggalkan jejak-jejak sejarahnya, baik berupa artefak (fakta berupa benda-benda) dan mentifak (fakta mental), maupun sosiefak (fakta sosial).

Sekilas sejarah waduk jatigede Sumedang dari waktu ke waktu, fakta-fakta itu mengakumulasi menjadi memori kolektif dan sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat daerah setempat.

Oleh karena itu, sisi apa pun dari masa lampau wilayah Sumedang, dalam besarannya masing-masing, memiliki makna penting bagi masyarakatnya, bahkan sebagian darinya masih cukup fungsional, sehingga keberadaan fakta-fakta masa silam itu terus dipelihara dan diabadikan.

Oleh karena itu, Waduk Jatigede lebih dari sekedar bendungan.

Ini adalah kisah tentang bagaimana manusia mencoba mengendalikan alam, memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus melindungi sejarah dan lingkungan alam.

Semua sejarah tersebut menjadikan Waduk Jatigede sebagai salah satu tempat yang wajib Anda kunjungi jika pernah datang ke Jawa Barat.

Jadi silakan berwisata ke sana dan nikmati keajaiban sejarah dan alamnya!

Salah satu jejak manusia masa lampau di daerah sumedang adalah tempat-tempat yang termasuk kategori situs sejarah-budaya.

Situs-situs itu terdapat di daerah Jatigede dan sekitarnya.

Baca Juga:Panduan wisata Solo di Bandung Tempat dan Aktivitas Terbaik🌄🍛🎵Kuliner Autentik Khas Betawi di Bandung Etdah Ini Enak Bener

Situs-situs itu sebagian besar berupa makam sampai sekarang masih sering diziarahi oleh masyarakat, baik yang berasal dari Sumedang maupun dari luar Sumedang.

Lokasi pembangunan bendungan itu terletak di Kampung Jatigede Kulon, Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

Areal yang terkena genangan dan bangunan fasilitas bendungan seluas 4.983 ha (hektar) meliputi lima kecamatan dan 30 desa (sumber lain menyatakan 6 kecamatan dan 16 desa) areal seluas itu untuk genangan 3.224,78 ha dan untuk fasilitas seluas 1.200 ha.

Keenam kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Situraja, Cisitu, Darmaraja, Wado, Jatinunggal, dan Jatigede.

0 Komentar