Mengulas Sejarah Kerajaan Galunggung Tasikmalaya

Mengulas Sejarah Kerajaan Galunggung Tasikmalaya
Mengulas Sejarah Kerajaan Galunggung Tasikmalaya (wikipedia)
0 Komentar

sumedangekapres –  Mengulas Sejarah Kerajaan Galunggung Tasikmalaya adalah sebuah kerajaan di Tatar Pasundan.

Pada tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau tanggal 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertama, Batari Hyang, berdasarkan prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, desa Linggawangi, kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya dibuka Rajyamadala Galunggung (kerajaan di bawah Galunggung).

Dari Sang Batari itulah beliau memperkenalkan ajarannya yang dikenal dengan nama Sang Hyang Siksakanda ng Karesian.

Baca Juga:Mengulas Sejarah Desa Cipaku Darmaraja SumedangBandung Surga Perhiasan dan Aksesoris Terbaru Banyak Brand Lokal yang Seperti Brand Internasional

Ajaran ini masih dijadikan ajaran resmi pada masa Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang dinobatkan sebagai Pakuan Pajajaran.

Kerajaan Galunggung ini bertahan hingga 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.

Ketika pengaruh Islam terkonsolidasi, pusatnya bergeser ke wilayah Pamijahan dengan Syekh Abdul Muhyi (abad ke-17) sebagai ulama teladan.

Dari abad ke 7 sampai mendapat persetujuan dari Batara penguasa Galunggung.

Batara atau tetua yang memerintah pada abad ini adalah Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu dan Batari Hyang, yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan wujud dari prajurit yang suka berperang menjadi kerajaan.

Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi bupati wilayah Sukapura dengan gelar Wiradadaha I, sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasanya menumpas pemberontakan Dipati Ukur.

Ibu kota negara mula-mula terletak di pusat Dayeuh, kemudian dipindahkan ke Leuwiloa Sukaraja dan “negara” tersebut kemudian dikenal dengan nama “Sukapura”. Pada masa pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814), ibu kota kabupaten dari Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya.

Kemudian pada masa pemerintahan Wiradadaha VIII ibu kota dipindahkan ke Manonjaya (1832).

Ibu kota dipindahkan untuk memperkuat pertahanan Belanda menghadapi Diponegoro.

Baca Juga:Mengulas Sejarah Pembangunan Lingga Menjadi Simbol SumedangOrang Bandung Wajib Tau Sejarah Kota Bandung

Pada tanggal 1 Oktober 1901, ibu kota Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya. Konteks pemindahan ini umumnya didasarkan pada alasan ekonomi yang berkaitan dengan kepentingan Belanda.

Saat ini, wilayah Galunggung yang subur telah menjadi penghasil kopi dan ikan nila. Sebelum diekspor melalui Batavia, dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat, biasanya di ibu kota daerah.

Lokasi Manonjaya tidak cocok untuk pengumpulan hasil pertanian di Galunggung.

Pada tahun 1913, Kabupaten Sukapura berganti nama menjadi Kabupaten Tasikmalaya dengan R.A.A Wiratanuningrat (1908-1937) sebagai bupati.

0 Komentar