Mendorong Kemandirian Difabel
Menurut Dr Aqua Dwipayana terdapat beberapa langkah untuk mendorong kemandirian kelompok difabel. Pertama, membangun sistem pendidikan yang inklusif, di mana anak-anak dengan berbagai jenis disabilitas dapat belajar bersama dengan anak-anak lainnya. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan akademik dan sosial yang diperlukan untuk menjadi mandiri.
“Memastikan aksesibilitas fisik dan digital bagi semua individu dengan disabilitas. Ini termasuk akses ke fasilitas publik, transportasi, dan teknologi informasi yang memungkinkan mereka berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat. Memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan individu difabel, seperti keterampilan kerja, keterampilan hidup sehari-hari, dan keterampilan teknologi,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.
Lebih jauh disampaikan pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini, juga penting memberiklan dukungan psikososial dan konseling bagi individu dengan disabilitas untuk membantu mereka mengatasi tantangan emosional dan psikologis yang mungkin mereka alami. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan potensi individu difabel. Kampanye penyuluhan dan edukasi dapat membantu mengurangi stigmatisme dan diskriminasi.
Baca Juga:Meneladani Kepemimpinan Pangeran Sumedang, Pj Bupati Sumedang: Masa Lalu Kita Memiliki Pemimpin yang Membanggakan Seperti Pangeran SugihIkut Serta Dalam Transaksi Perdagangan Perdana Bursa Karbon, Bukti Nyata Komitmen BRI Melawan Krisis Perubahan Iklim
“Mendorong inklusi dalam dunia kerja dengan menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dan mendukung untuk individu difabel. Ini termasuk penyesuaian pekerjaan dan lingkungan kerja yang memungkinkan mereka bekerja secara mandiri. Mendukung kegiatan kreatif dan seni bagi individu difabel. Ini tidak hanya dapat menjadi hobi yang memenuhi, tetapi juga bisa sebagai sumber penghasilan yang berharga,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Menjalani Kehidupan
Dalam paparan menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi, Dr Aqua Dwipayana menegaskan kunci hidup bahagia adalah menjalani kehidupan termasuk melaksanakan aktivitas mulia meski dalam keterbatasan, menikmatinya, selalu mengedepankan rasa syukur, dan menerima apapun dengan ikhlas.
“Kebahagiaan tidaklah identik menjadi milik mereka yang memiliki segalanya. Rasa bahagia hanya akan menghampiri mereka yang bersyukur atas apapun situasi dan kondisi yang dialami. Oleh karena itu, hidup bahagia itu rumusnya selalu syukur dan melaksanakan semua aktivitas dengan ikhlas,” ujar Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Penulis banyak buku super best seller ini mengungkapkan untuk hidup bahagia dan tanpa beban maka kita mesti menjalani kehidupan ini dengan sederhana.