Momentum untuk Melakukan Perubahan di RSUD

Momentum untuk Melakukan Perubahan di RSUD
0 Komentar

sumedangekspres- Peristiwa meninggalnya Mamay Maida (30) warga Dusun Cipeureu Desa Buanamekar Kecamatan Cibugel pada saat proses persalinan, akan dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang mendasar di lingkungan RSUD Sumedang. Hal itu diungkapkan Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman di Gedung Negara Kabupaten Sumedang, Rabu (4/10).

“Kami akan pacu pegawai di RSUD, hospitality-nya harus lebih bagus dan SOP (standar operasional prosedur) nya juga harus lebih ketat, karena menyangkut kesehatan dan nyawa masyarakat,” ujarnya.

Dengan begitu, sambung Herman, masyarakat nantinya akan merasa puas dan bangga setelah mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Sumedang. Diakuinya, peristiwa meninggalnya Mamay yang juga seorang guru SD itu, akan dijadikan sebuah pembelajaran yang sangat berharga, sehingga RSUD Sumedang ke depan akan jauh lebih baik dan lebih berkualitas.

Baca Juga:Edukasi Dan Pelatihan Orangtua Siswa  Membuat Kreasi Makanan  Proti Untuk Bekal Sekolah Dalam Upaya Percepatan Penurunan StuntingDua Hektare Lahan Terbakar

“Kami manfaatkan untuk refleksi, untuk melihat ke dalam dan insya Allah saya sedang mengagendakan akan mengumpulkan seluruh kru rumah sakit. Kita akan konsolidasikan sehingga rumah sakit akan bisa tampil dengan spirit baru, beyond Simpati,” bebernya.

Harapannya, setelah dilakukan perubahan, tidak didapati lagi keluhan masyarakat soal  pelayanan RSUD Sumedang.

“Tidak ada lagi satu pun keluhan masyarakat yang tidak ditindaklanjuti, kita akan identifikasi dan kita akan  tindaklanjuti, mulai dari pintu gerbang sampai ke pelayanan di dalam,” ungkapnya.

Sekda berjanji, akan memperbaiki semua kekurangan di RSUD Sumedang.

“Kami akan perbaiki dengan serius dan kita serahkan kepada mekanisme,” ucapnya.

Lebih jauh Herman mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim inspektorat Kabupaten Sumedang, untuk mendalami kasus peninggalannya Mamay Maida. Hal itu dilakukan guna mengetahui sejauh mana SOP yang dijalankan pihak rumah sakit, saat menjalankan proses persalinan.

“Kami juga harus punya second opinion, satu sisi dari pihak internal dan satu sisi juga ada inspektorat yang mendalami,” terangnya.

Karena menurut laporan dari pihak internal, kata Herman, pihak rumah sakit sudah memberikan pelayanan terhadap almarhumah, sesuai dengan SOP.

Baca Juga:Ikhtiar Fisik dan Spiritual di Musim KemarauNgaji di Mall Plaza Asia Hadirkan Abuya

“Kami sudah menugaskan direktur rumah sakit untuk melakukan audit dan hasilnya sudah sesuai dengan SOP,” ujarnya. (nur)

0 Komentar